Udara dari atas memang terasa berbeda itu cukup menghantam bagi pernafasan yang lemah. Sanji tidak menyukai udara pengap diatas jet dan hanya bisa beristirahat seperti ulat.
Tidak dengan Miko dan Hanny yang bisa bersenang-senang dengan Hancock dan Luffy.
Terkadang Sanji mempertanyakan mengapa dia harus berada ditengah-tengah mereka tapi yang jelas seberapa banyak ia menghindar ia tetap akan ditarik oleh manusia paling egois yang sedang melakukan hal konyol di sana.
Tidak lama perjalanan itu, akhirnya mereka kembali ke kediaman D. Sanji masuk disambut Nami. Maid cantik ini tersenyum dan menyapa "selamat datang kembali tuan Sanji" Hah.. Seandainya dia bisa memanggilku dengan santai. Tapi sepertinya tidak mungkin.
Aku tidak ingat setelahnya karena pandanganku kabur dan menjadi gelap.
~~~
"Aku tidak bisa menolaknya jadi kami melakukan perjalanan itu"
"Baik.. Tapi usahakan ia hanya perlu lebih banyak istirahat, meski terlihat baik di luar kondisinya bisa semakin memburuk apalagi tengah dalam kehamilan. Karena obat anti depresan yang diberikan nona Hanny sudah tidak dapat digunakan.. Anda harus menjaga agar suasana hati tuan Sanji baik"
"Umm aku mengerti" Tapi wajahnya jelas kebingungan.
"Anda bisa melakukan... " Sepertinya dokter sedang berbicara beberapa tips dan disimak baik oleh Luffy dan Hancock.
"Hey.. apa kau tidak bisa mendapatkan obat yang berefek sama tapi untuk seseorang yang hamil?" Tanya Miko sembarangan.
Dan Hanny menggeleng atas pertanyaan kakaknya itu. "Ada apa?" Tanyanya penasaran. "Jika aku menebak, papah masih tak dapat bersikap normal padamu kan"
"Tidak.. Itu tidak benar, kau melihatnya"
"Maksudnya saat kalian hanya berdua saja"
"..."
"Hahaha kurasa aku benar, puas.. Aku sangat puas akan situasi ini"
"Sialan!" Dan ketika mereka sadar sedang diperhatikan kedua orang tua mereka. Hanny dan Miko menjadi diam.
"Aish! Ini semua salahmu"
"Apa yang kakak maksud salahku.. Kau yang membuat papah hamil mengapa menjadi salahku"
"Ahhh.. Ayah bahkan hanya berpura-pura baik didepan papah"
"Yah.. Dia juga masih marah padaku.. Aku tidak tau dia begitu kekanakan dan merajuk cukup lama.. Apa dia benar-benar orang tua? Ibuku juga tidak membela dia seperti menikmati konflik ini"
"Kau baru tau sifat ibumu itu? Huh! Dia itu ular"
"Hey.. Kau lebih ular dari ibuku"
"Miko Hanny bisakah kalian diam jika tidak pergi saja, apa kau tidak melihat aku dan ayahmu sedang berdiskusi soal keadaan Sanji. Kalian pikir karna siapa ini terjadi.. Huh.. Keluar aku sedang tidak menikmati situasi ini, kepalaku pusing"
"Bagaimana jika ku panggil dua gigolo yang kau panggil terakhir kali?" Tawar Miko.
"Ish! Benar-benar anak sialan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...