Pagi hari yang terasa sama, di kamar pribadi bagian rumah utama. Tidak terdengar tangis bayi seperti dibagian belakang kediaman.
Luffy bangun dengan keluhan sakit kepala. Tapi dia merasa dopaminnya penuh. Melakukan rutinitas di hari kerja dan sekarang dia sudah di kantor.
Sambutan pagi dari bawahannya, ruangan luas yang selalu bersih adalah tempat kerjanya. Hancock masuk membawa secangkir kopi dan mengajaknya sarapan.
Setelah itu ciuman pagi untuk memulai pekerjaan lebih semangat.
Semua sangat baik, tapi seperti melupakan sesuatu.
"Coby bilang kau mabuk kemarin sayang"
"Shishi yah aku minum banyak"
"Aku belum pernah melihatmu mabuk kau pasti sangat seksi"
"Toleransi ku cukup tinggi aku jarang mabuk, kemarin memang sangat berlebihan"
"aku tau dari Coby seberapa banyak kau minum, tapi lihat kau sangat baik hari ini seperti tidak hangover.." Hancock bersandar dan memberi godaan sedikit.
"Sebenarnya aku sedikit pusing" Jawab Luffy.
"Ahh tidurlah sini" Hancock menunjukan pahanya yang ditutup skirt. Luffy tidur disana, kepalanya tepat menyentuh benda kenyal dan lembut itu. Lalu ia mendapat pijitan dari jari ramping. Ada pemandangan indah dari sana wajah putih cantik dengan mata yang menggoda.
"Luffy kenapa, jangan seperti itu aku malu" Wanita itu langsung tersipu dan salah tingkah.
"Kau cantik Hancock"
"Kyaaa, ah ah Luffy.. Ja jangan tiba-tiba memujiku begitu"
"Hahaha sangat lucu, kau manis.. Baiklah ayo kembali bekerja"
"Hai"
~~~
Apa yang terjadwal sudah diselesaikan, tapi sejak rapat setelah makan siang rasanya dia melupakan sesuatu.
"Coby apa ada yang aku lewatkan?"
"Tidak ada tuan, kita bisa langsung pada jadwal yang tersisa"
"Benarkah? Hanya saja aku merasa melupakan sesuatu?"
Luffy mengambil ponsel, dia akan menyalakannya dari mode silent sambil mengecek beberapa pesan yang bisa dibalas diperjalanan.
Dia melihat panggilan telephone dari kediaman rumah, lalu ada pesan Nami.
Kali ini apa?
Luffy mencubit tulang hidungnya, dia sudah merasa pening lebih dulu.
"Coby kau mendapat pesan Nami?" Tanyanya.
"Hai tuan Luffy, dia beberapa kali menelpon saya"
"Apa yang dia inginkan?"
"Saya mengawasi rapat anda, saya hanya langsung membalas bahwa kita sedang sibuk" (Jadi saya tidak tau)
"Huh baiklah" Rasanya malas.
"Mungkinkah ada sesuatu dengan miko atau tuan Sanji'?'"
!!!!
"Coby!! Pulang ke rumah sekarang!" Luffy berteriak.
"Ya ya tuan?" Coby bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...