"Dia harusnya merasa terhormat kau mau mengajarinya" Keluh violet diRoom mereka. Shiftnya dan Sanji sudah selesai dan wanita cantik itu sudah berpakaian santai untuk beristirahat.
Sanji dibalkon sedang menghisap rokok. Masih belum melepas seragamnya. "Fushhhh~ aku tidak akan mengajarinya, hanya melihat bagaimana cara dia membuat sup" Ucapnya setelah menghembus asap.
"Hey hey tidak perlu menutupi itu" Violet memeluk Sanji dari belakang. "Aku tau pasti sifatmu itu"
"Hen..tikan violet" Geli Sanji dia agak malu.
"Ah jangan protes aku ingin memelukmu sebentar"
"Um baiklah" Sanji mengusap rambut wanita itu dan mematikan rokoknya. "Apa aku tidak bau minyak?"
"Eum tidak kok.. Wangimu selalu membuatku nyaman"
Sanji tersenyum.
"Oke, jangan lama-lama dan cepat kembali untuk istirahat yah" Ucap violet.
"Yah baik" Pamit Sanji.
Junior itu sudah datang lebih dulu dan hampir selesai dengan food preparation. Memang dibalik perbedaan prinsip mereka dan angkuhnya dia sebagai koki. Juniornya ini tetap memiliki kelebihan. Dia serius dan gigih untuk belajar. Tapi tetap sifatnya sangat sulit ditangani.
"Heh kau datang? Kukira kau membual saja" Sapanya ramah pada seniornya itu.
Sanji tidak menanggapi.
Setelah beberapa menit dia memulai memasak.
"Kau membuka resep?" Tanya Sanji saat melihat anak itu membuka buku resep yang sangat familiar. Ya lagi pula sup ini hanya ada di satu buku resep.
"Ya! Kenapa apa ada masalah?"
"Tidak apa lanjutkan. Hanya saja kukira kau sudah mengingatnya"
"Diam! Aku ingat.. Ingat ko, hanya saja..."
"Hanya saja..?"
"..."
"Untuk apa aku memberitahumu wle"
Sanji tidak terganggu, junior menyalakan api lalu menaruh panci penuh air.
Dia baru saja akan menumpahkan rempah.
"Lihatlah poin 11 dalam food preparation" Lalu berhenti saat mendengar suara sanji.
"Huh??" Dia mencibir. Apa sih orang ini.
Sanji menatap dan jarinya bergerak memerintah untuk melihat (resep) itu.
Pada poin yang Sanji katakan, terdapat cara bagaimana rempah-rempah disiapkan. Harus dimasukan dalam kantung dan tidak dimasukan satu persatu secara langsung.
"Cih" Desihnya kesal, meski begitu ia menurut pada Sanji(Resep) dan memperbaiki kesalahannya.
"Kau perlu melihat pemilihan bahan, dan hanya.."
"Diamlah aku tau!"
"Kau tau tapi begitu banyak hal yang terlewat. Kau bilang hapal resepnya" Ucap Sanji.
"Kau jangan mengajariku cara membaca resep. Kau tidak tau siapa pembuat resep ini. Dia bahkan lebih hebat dari yang kau pikirkan!"
"Memangnya siapa dia?" Sanji sedikit memancingnya dengan acuh.
"Dia panutanku, aku membaca seluruh buku resepnya berulang-ulang kali dan disekolahku dia dihormati dia adalah koki hebat yang secara cuma cuma memberikan ilmunya. Dia Mr.P yang tidak ada duanya
dia sudah sangat berdedikasi pada dunia hidangan kelas atas. Aku mengaguminya karna berkatnya banyak koki yang terbantu"
"Ohh aku tidak tau dia sehebat itu" Tidak peduli Sanji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...