Suara keributan dengan angin kencang yang riuh, ombak terdengar menabrak beberapa kali dan ribut para pekerja yang sibuk dengan tugas dan tanggung jawab. Basah dengan keringat para pengangkat jangkar, disini tak serapih bagian atas yang disediakan untuk para tamu. ini adalah bagian ujung kapal dimana pintu untuk para awak biasa keluar atau masuk.
"Kau bisa memikirkan untuk bertanya pada mereka.. Nice hahaha" Tawa sang ayah yang bangga.
Beberapa saat yang lalu Miko bertanya pada para penjaga pintu yang biasa mendata para pekerja yang masuk dan keluar.
"Um... Data 3 bulan yang lalu ya.. Ya memang ada yang keluar untuk cuti. Seharusnya mereka keluar di pulau awal tapi mereka keluar mendadak saat kami berlabuh di pertengahan perjalanan."
"Siapa mereka? Bisa kami tau" Tanya ramah miko dengan wajah itu dia dapat membuat orang merasa nyaman.
"Itu..." Tapi itu tak cukup untuk membuat penjaga memberitahu nya secara langsung.
Ada lembaran kertas yang lumayan, dikeluarkan oleh sang ayah yang tau bagiannya. Penjaga itu mengambilnya dengan gugup.
"Jika itu kurang kami bisa memberikan lebih" Senyum miko menenangkan. "Tolong bantu kami karna mungkin saja dia ibuku yang sudah menghilang selama 18 tahun."
Melihat mata biru yang terlihat sedih, penjaga yang juga memiliki seorang anak begitu terenyuh. "Mereka adalah Saudara satunya adalah seorang koki dan seorang dealer."
"Saudara?" Luffy tau bahwa Sanji tidak memiliki siapapun jadi bisa jadi itu orang lain.
"Mereka adalah kru khusus, untuk keluar masuk mereka memiliki akses tersendiri dan biasa menyembunyikan diri bahkan pada kami para petugas."
Ini seperti hal yang diulang-ulang dan hanya membuat Luffy kesal. Miko menahan ayahnya.
"Baiklah.. Mungkin hanya sampai sini, setiap awak disini tak tau siapa mereka. aku mungkin harus menyerah bertemu ibuku." Sedih miko.
"Huhhh baiklah" Dengus halus petugas. Dia menunjukan CCTV yang tak sembarangan bisa ditunjukan pada semua orang, menunjukan dua orang keluar. Siluet itu agak tak jelas. "Sebenarnya itu bukan urusan saya, tapi sedikit aneh mendengar mereka saudara karna sekilas mereka tidak mirip. Salah satunya memiliki kulit pucat dan lainnya coklat. Terkadang gosip terdengar mereka adalah sepasang kekasih"
"?!!!!!!!!"
Mata ke dua pria itu berbinar, mereka tidak peduli meski sudah mendengar kalimat akhir agak terkejut memang. kilas CCTV itu diambil dari atas dan hanya menunjukan dua punggung yang dibalut baju tertutup tebal. Dua orang sedang mengaitkan tangan tak lepas.
Tinggi yang pas, lengan ramping pucat. Itu tidak cukup tapi rambut itu.
Berterima kasihlah pada angin kencang yang menarik penutup kepala, tangan itu cepat menahan tapi itu terlambat. Helai halus itu menunjukkan warna dirinya.
"Yaaa haha bagus" Seringai senang dari Luffy.
"Tuan dimana mereka seharusnya berlabuh, tidak.. bisakah kami tau dari mana mereka berasal?" Tanya miko.
"Infomasi itu ada, mungkin ini membantu.."
Kertas diberikan itu adalah nama pelabuhan kecil.
"Curve besar ini tak mungkin berlabuh disana, tapi kami pernah menjemput kru khusus di pelabuhan kecil ini karna keadaan darurat. Ya dengan ciri-ciri yang sama itu pasti mereka. Ku dengar koki itu satu yang paling berpengaruh dan dealer itu lebih lama bekerja. Apa kau yakin dia(dealer) ibumu?"
"Ya dia memiliki kulit yang manis"
"Semoga beruntung nak"
"Terimakasih aku akan menghargai ini sangat.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...