"SANJI APA YANG KAU LAKUKAN!!!"
Luffy berteriak keras, Sanji kaget. Dia yang sedang memegang pisau sampai refleks melemparnya.
Sanji berjongkok dan menutup telinga, tubuhnya gemetaran dengan shock. Luffy menariknya paksa membawanya menjauh dari dapur.
"KUBILANG KAU SEDANG APA!" wajahnya meledak dengan marah, membentak tepat di depan mata Sanji.
"A.. Aku.. Aku hanya.. Memotong buah, Miko, kud-" (Kudapan)
"AKU MELARANGMU KEDAPUR! KAU TIDAK MENDENGARNYA? KAU INGIN KEJADIAN ITU TERJADI LAGI!"
"tidak.. A.. Aku.." Sanji tidak sanggup mengeluarkan kata-katanya, seolah pita suaranya dicuri dan tenggorokannya dicekik.
Luffy menarik Sanji tanpa memperhitungkan kekuatannya, tubuh Sanji yang tidak siap terhuyung dan terjatuh. Tidak mengindahkan Luffy tetap menariknya menuju kamar.
seolah proposal bisnis yang buruk, dirinya dilempar kasar.
Sanji memegang tangannya, mengungkung dada seolah berlindung. Sambil duduk dia seolah siap dihakimi.
Luffy mengurung sanji diantara tangannya, wajah mereka saling berhadapan. Luffy memandangnya dengan tatapan kesal yang kuat sampai kamar kehilangan udara dalam sekejap.
"Kau ingin meledakan rumah ini? Atau kau ingin menyakiti Miko?" Suaranya bulat dengan nada rendah. Tapi begitu menusuk Sanji.
Dia sungguh hanya ingin memotong buah untuk kudapan Miko. Tapi dia tidak bisa menjelaskan dengan segala intimidasi itu.
Terlebih atas apa yang terjadi beberapa hari yang lalu.
"Tolong Sanji jangan membuatku kehilangan kendali um" Luffy melembutkan suara dan membelai Sanji perlahan.
~~~
Di pagi hari Sanji membantu Luffy memakai pakaian, dia mengikatkan dasi dan mempersiapkan jas. Seperti kebanyakan istri yang tau tugasnya.
Meski sebenarnya ia bukan...
"Sanji.. Waktu liburan sudah dekat shishi"
"Oh ya lalu" Sanji menanggapi seperlunya.
"Liburan sanji! Liburan!!"
"Um" Sanji hanya bergumam untuk menanggapi bahkan tidak repot memberi respon tatapan pada Luffy.
"Sanji lihat aku.. Kau ini kenapa tidak mengerti" Rajuk Luffy.
"Memangnya ada apa?" Sanji masih tidak memperhatikan dia menyiapkan tas Luffy dan membereskan jubah mandi basah yang pria itu lempar sembarang dikasur.
Luffy melirik jubah itu, Hancock akan mengomel dengan gemas jika dia melakukan itu. Memberi hukuman seperti kecupan atau cubit geli yang menggoda. Tapi Sanji seperti manusia tanpa reaksi. Dia memang tidak perlu menerima omelan selayaknya yang dia dapat dari Hancock tapi Luffy lebih tidak menyukai sikap Sanji yang tidak peduli.
Luffy berbalik ke kaca, wajahnya sekarang serius dan nada bicaranya berubah tidak ramah. "Akan ada event khusus untuk pengunjung yang berlibur dengan anaknya.. Perlu ku jelaskan lebih detail?"
"Tidak.. aku mengerti" Ucap Sanji. Dia yang dulu bekerja di hotel tau akan hal itu. Baginya yang seorang koki saat event holiday menu kesukaan anak-anak akan diperbanyak. Lalu akan ada ice cream corner. Stand permen, coklat, gummy, marshmallow, sereal, cookies dan masih banyak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Hayran Kurgulanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...