Sanji bangun disiang hari, Sanji yang sulit tidur jika Miko terbangun tengah malam, stressnya juga dilain hal membuatnya banyak tidur. Dua hal bertentangan yang terus bergejolak dalam dirinya sejak lama.
Sangat sulit ketika ia ingin tidur tetapi tidak bisa juga dia memilih tidur untuk membunuh pikirannya sejenak, berefek tidurnya yang tidak berkualitas membuatnya bangun dengan buruk.
Melirik jam, tidak lama lagi nami akan datang dengan sarapan dan miko akan meminta sarapan juga. Sebenarnya itu jauh lewat waktu sarapan seharusnya.
"Selamat Pagi sayang" Luffy datang tiba-tiba dengan nampan, duduk disampingnya lalu memberi ciuman tempel diujung mata. Saking tidak percaya apa yang dia lihat sanji membeku di tempat.
"Aku membawakan sarapan" Ucapnya segar, di pagi hari ini terlihat Luffy sangat cerah dengan pakaian rapih yang santai. Berbeda dengannya yang berantakan dengan garis gelap di bawah mata.
"Luffy..." Gumam terkejut, tidak percaya. "K-kau tidak bekerja?"
"Hari ini dokter akan datang, aku akan melihat pemeriksaanmu dan Miko hari ini.."
"Tidak apa-apa bukan? aku tidak sakit.. Miko juga baik" Khawatir Sanji.
"Tidak masalah, coby sudah mem-backup pekerjaanku dan aku ingin kau lebih stabil dari sekarang..aku terlalu abai kau sekarang sangat kurus sayang"
Sanji menunduk, meski begitu roma senangnya jelas terukir diwajah pucatnya. Warna merah muda halus di pipi nya, dia merona hanya karna Luffy ada di pagi harinya ini.
Membuat Luffy merasa buruk memikirkannya. Sanji senang hanya karna kehadirannya, begitu jelas rasa kesepian pria ini.
"Ayo sarapan.. Mau aku suapi?"
Sanji mengangguk.
"Baiklah minum air dulu sebelumnya.. Kau ingin kekamar mandi?"
Sanji memberi isyarat malu ya. Lalu menggeleng seakan ia sadar akan satu hal. "Aku akan pergi sendiri"
"Haha baik, aku akan membantumu sampai pintu saja"
Sanji selesai dan mengintip keluar, Luffy masih ada di kamar. Dia tidak bermimpi pria dengan rambut hitam dan memiliki mata bulat misterius itu. Dia ada hari ini, nyata tidak pergi dan akan memaninya sarapan.
"Sudah selesai? Ayo kemari sebelum sarapanmu dingin" Ucap Luffy dan Sanji menurut.
Scramble egg yang meleleh di mulut Sanji, bersamaan dengan roti berserat halus yang mudah dikunyah.
Sarapan yang tidak aneh, sehat dan simple dengan susu hangat tapi berbeda karna sarapan bersama disuapi.
Luffy senang hari ini, begitupun ia melihat Sanji yang menghabiskan sarapan dengan suasana hati yang baik.
~~~
Dokter datang bersama satu dokter asing yang Sanji lihat.
Menoleh pada Luffy dengan ekspresi bingung dan penasaran. "Siapa itu?"
"Perkenalkan saya yang akan membantu pemulihan kekhawatiran Anda tuan Sanji"
Itu bahasa yang cukup halus, dia tidak memperkenalkan diri sebagai psikolog atau psikiater. Dan tidak menyebutkan masalah mental yang dialami Tapi memilih mengatakannya kekhawatiran.
Awal yang baik, karna sepertinya Sanji sendiri tidak dapat berpikir jernih apa yang terjadi padanya. Dia mungkin tidak menyadari dirinya terjerumus jauh dalam kegelapan keputusasaan menjadi seseorang yang memikul kehidupan dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...