65.S2

105 9 2
                                        

kehidupannya saat ini Sanji meyakini dia menerima berkah. Luffy tak mengurung dirinya dirumah walaupun masih terdapat batasan-batasan jelas untuk sanji, dan terkadang dia masih diharuskan didampingi baik oleh Luffy langsung, Miko atau Hancock saat memenuhi jadwal temu. Luffy selektif memilih partner bisnis yang bisa dipercaya untuk proyek-proyek Sanji.

dan juga ia melakukan itu demi pencegahan bagi Sanji terlalu mandiri dan bebas. Dia menutup kemungkinan seminimal mungkin dari faktor internal dan eksternal celah yang bisa saja menjadi sebab kepergian pria manis ini. Tidak ada yang tau karena otak kecilnya bagi Luffy sangat rumit.

Jadi batasan ini..

Seperti jadwal mengajar yang Sanji harapkan dalam lima hari seminggu toh restoran sudah dikelola baik oleh sang junior jadi sanji tidak terlalu khawatir soal pengelolaan disetiap harinya. Tapi Luffy membatasi menjadi hanya tiga, dan Hancock yang menempatkan Gin sebagai supir sekaligus pengawal Sanji jadi dia tetap diawasi meski hanya pergi sendirian tentu bersama Nami yang menjadi reguler maidnya.

Dan sampai saat ini alat komunikasinya hanya dipegang oleh Nami. Sanji diizinkan memegang gawai untuk pekerjaan itupun dengan menggunakan gawai yang terpantau oleh Miko dan Luffy.

Sanji tidak masalah, tidak melakukan banyak komplain dan menurut dengan semua hal yang Luffy batasi terhadapnya dan Luffy bahagia karena itu. Dia tak keberatan toh dia masih bisa menjadi koki dengan baik, sekarang yang dia lakukan hanya menjalani hari-hari sampai anaknya lahir dan bisa tumbuh.

Dia tidak mau melakukan kesalahan yang sama, dia harus sehat baik secara fisik dan mental. Sehingga anaknya akan menjadi pribadi yang lebih bahagia.

Sanji tidak menganggap Miko sebuah kegagalan, tapi dingin dan sikap tidak manusiawinya pada orang lain tapi memiliki sisi rapuh dan dominasi aneh terhadap sanji. Kondisi tidak stabil saat sanji hamil dan mengurusnya saat balita bisa menjadi faktor penyebab itu karena kami terhubung secara emosional.

Keadaan saat ini Sanji juga bukan orang biasa yang bisa diremehkan atau merasa rendah akan statusnya. Di sisi lain meski tabu siapa ayah dari anak yang ia kandung. Tapi statusnya jelas saat ini sebagai bagian dari keluarga D.

Tapi umur ini tidak bisa berbohong, dia tak lagi muda dan tak sesehat dulu dan karena tak bisa mengkonsumsi obat penenang biasanya, ada saat dimana moodnya sangat jelek. Sanji akan lelah mentolerir perlakuan Luffy.

Pada saat-saat itu Luffy mencoba mengerti dan tak memaksa Sanji untuk menempelinya di rumah sepanjang waktu. Seperti yang dikatakan diawal.. Hubungan ini menjadi lebih baik mungkin karena Luffy sekarang paham dimana dia mengekang Sanji atau melepaskannya sejanak.

Saat-saat itu Sanji menjadi lebih kosong..

Entah itu efek samping yang baru dirasa sekarang, tapi terkadang dia mengalami hari yang tak bisa ia ingat. Seolah melawati waktu beberapa hari dengan melompati ruang dan waktu Sanji tak bisa mengingat apa yang sudah ia lakukan.

Mungkin inilah juga alasan Luffy yang hanya mengizinkan ia mengajar tiga kali dalam seminggu.

Sanji sedikit berandai-andai soal kehilangan memori pendeknya. itu mungkin karena ia berusaha menjaga 'diri yang bahagia dengan hidupnya' saat ini, melalui cara melupakan kejadian buruk dimasa lalu. Sehingga itu mengambil ingatan jangka pendeknya di masa saat ini.

Dokter membenarkan hipotesa itu, dia bilang bahwa pikiran alam bawah sadarnya membentuk sistem pelindung diri, dimana apa yang dirasa akan memicu rasa sakit, kesedihan dan kecemasan dibentuk oleh pikiran dimana hal yang bisa menghilangkan kebahagian mencoba ditekan oleh diri sanji sendiri.

"Karena anda memutuskan untuk bahagia.. Sebenarnya saya tidak melihat ini sebagai masalah jangka pendek.. Tapi saya benar-benar menaruh rasa hormat pada anda" Dia bilang seperti itu.

Fake Face (Luffy x Sanji) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang