Gelisah dengan apa yang terjadi dalam mimpinya
"Ugh.. Hah hah A!!"
"hey Sanji bangun" Desak violet sambil membangunkan Sanji.
"Um" Sanji berhasil bangun namun masih setengah sadar.
Matanya basah dan jantungnya terasa dipompa. Melihat wajah khawatir violet dia merasa tidak enak namun lega disaat bersamaan.
"Akhirnya kau bangun, baik tenangkan dirimu dulu lalu kita bersiap" Ucap violet.
Setelah bersiap violet dan Sanji masuk kebagian kantin tempat makan para awak dan karyawan.
Violet mencari meja kosong dan Sanji yang membawakan jatah sarapan.
"Violet-san, aku bergabung yah" Sapa junior yang lalu, dia sudah duduk disampingnya tanpa menunggu izin.
"Awshhhh baumu sangat menyengat"
"!!! Benarkah!" Dia mengendus-endus tubuhnya. "Hiks padahal aku sudah memakan obat penghilang pengar tapi ini masih sangat parah"
"Kurangi mabuk-mabukmu, setiap penyambutan anak magang kau selalu berakhir hangover."
"Hehe aku selalu terbawa suasana, lagi pula kita jarang memiliki hiburan di tempat terbatas ini"
"Kita disini untuk bekerja, untuk apa kau mencari hiburan..lagi pula setiap hari adalah liburan"
"Ehhh kau seperti ini pasti karna cemburu juniormu ini sangat menyukai Sanji-san bukan"
"Huh terserah apa katamu"
Sanji sedang mengambil nampan, lalu beberapa koki yang melihat memberinya izin untuk menerobos antrian. Mereka tidak menyembunyikan respectnya pada Sanji. Dan ia hanya berterima kasih untuk itu.
"Nah makan lah lebih banyak yah" Saut ny.jesica yang bertanggung jawab atas makanan para pegawai. Ia memang hobi memberi lebih pada Sanji dan Violet.
"Ah Sanji-san mau kubantu?" Tawar Koki lain.
Sanji memberi senyum sambil menolak dengan bahasa tubuhnya dengan sopan.
"Ah Hai hati-hati"
Sanji mengangguk sambil tersenyum.
Violet masih berbincang menunggu Sanji, dan saat tepat dia sudah lapar makanan itu sampai.
"Jangan lupa makan obatmu"
"Hai" Sanji menurut.
~~~
Hari biasa di kapal pesiar (Curve), Sanji berjalan dikoridor menuju tempatnya. Merasa pusing sedikit dan ia diperbolehkan istirahat sebentar toh pekerjaannya selesai lebih cepat untuk saat ini.
"Ah tunggu tuan aku sedang tersesat" Saut suara dimana sanji akan lewat.
Matanya nampak terbuka sampai batas itu tak lagi bisa melebar. Itu adalah Ace.
Sanji berlari memutar mencari jalan lain menuju roomnya.
"Tuan Ace anda tidak dapat kesini.." Jelas salah satu awak kapal. Jelas bahwa ace memang tersesat kebagian dimana seharusnya tamu tidak berada disana.
Ace tidak menanggapi dia teralihkan.
"Ah tunggu!" Mata hitam itu tidak salah bahwa ia sekilas melihat surai pirang terang yang nampak familiar. Jarang yang memiliki rambut itu apalagi milik orang yang ia kenal keemasan dan akan sangat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...