Tempo 4 detik sekali terdapat suara mesin medis yang mencicit. Dia bangun diruangan putih dengan kekosongan. Berapa lama lagi, entah sejak kapan atau sudah berapa lama. Bercampur dalam kelinglungan yang ada.
Semua orang nampak tegang, tapi dia bangun dengan wajah kosong dan hampa. Ini bukan ruang yang dipikir ia kira bangun sebelumnya. Dia masih berada diruang putih kosong tanpa berani keluar.
~~~
"Kau... apa?!" Itu suara meninggi, berasal dari arah belakang. Keduanya menoleh dan ekpresinya sekarang buruk seperti kerasukan.
"Aku menidurinya.. Sudah kuulangi, kurasa kau perlu memeriksa gendang telingamu ibu Hancock" Jawab lagi santai. Dia yang mendengar semakin mendidih.
"Kau sudah gil--!!!!!"
"Baik, lalu sekarang bagaimana update medisnya" Santai tanggapan Luffy memotong amarah Hancock.
"Luffy?! Kau..!! Baik-baik saja soal itu?" Nada tidak percaya dari Hancock.
"Soal apa?" Luffy berbicara tanpa menoleh, lengannya masih berpaut pada tangan Sanji yang lemas.
"Wahhh... Wahhh..........." Ketidakpercayaan pada pola pikir dua orang yang berada di depannya.
"Pergilah kau mengganggu, Hammock.. Suaramu menyebalkan" Dia sudah jarang memanggil namanya dan saat itu keluar dari mulutnya pasti selalu salah sebut.
"Hancock! Hahhh! Kau sama gilanya! Dasar Bajingan tidak waras!" Kata terakhir merujuk pada setan kecil yang sudah dewasa. Tapi wajahnya tak menunjukan rasa bersalah sama sekali.
Miko hanya tersenyum menang tak peduli, wajahnya menyebalkan tanpa dosa dengan ketampanan yang seolah bisa membuat ia suci sekotor apapun kesalahannya.
Suara bergerak yang jelas dari gesekan selimut.
Mata semua membulat, ketika pria yang tertidur bangun. Nanarnya kosong dan tak melihat siapapun. Langsung duduk tegak tak bergerak.
"Sanji" Tidak menoleh, ia tenggelam dengan isi kepala yang terlihat hampa tanpa sukma.
Hancock menekan pelipis dan bergerak sembarang, "bisa gila aku" Mencerna apa yang sudah terjadi.
Dia Miko benar-benar gila!
"Ayah, sebaiknya kita panggil dokter" Hanny menyela. "Dan kakak, kau bisa beri update medis papah Sanji pada ayah" Suaranya sangat halus. Menjadi satu-satunya yang terlihat baik.
~~~
Sanji hanya menatap taman luar, suara yang berbicara tidak bisa ia cerna. Pintu kaca lebar didepannya begitu dekat tapi juga begitu jauh. Kakinya nampak bebas tapi seolah itu menyatu dengan lantai dan menenggelamkan setengah tubuhnya.
"Dia hanya perlu mendapat ketenangan dan jangan memberinya tekanan" Saut dokter.
"Kau tidak memberinya obat aneh kan?" Tanya Luffy pada anaknya.
"Humm aku tidak ingat"
"Sialan kau" Luffy mengumpat tapi nadanya tak berarti.
"Bagaimana orang bisa waras setelah disetubuhi anaknya sendiri?" Singgung Hancock.
Dokter tampak tak nyaman, "saya harus menyampaikannya tapi tolong jangan memaksa berhubungan sex dahulu jika ingin tuan sanji membaik.. Humm sebaiknya tunda sampai infeksi holenya membaik" Ia agak malu menyebutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanficlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...
