Sorot mata dingin dan fokus, postur yang sempurna. Tangannya yang ramping bergerak bebas tanpa keraguan, setiap gerakan cepat dan tepat.
Wushhh saat api menyambar, terlihat seperti karya seni. Layak untuk ditonton.
Pertama sanji menghidangkan roti dengan celupan spesial sembari menunggu hidangan pembuka. Semua memakannya sebagai pendamping seolah popcorn di bioskop.
Makanan pembuka, sup tak ada yang gagal masuk pada hidangan ke empat itu apa yang paling ditunggu oleh Vivi. Dia mencicipi tak sabar.
"Ahhhhh enakkkk!!!" Imbuh semangat Luffy.
"Yah inilah yang kumaksud, Ace ini sangat mirip dengan yang kita makan saat kontes itu kan?"
"Kau benar, jadi memang Sanji kokinya"
"Makanan yang sangat lezat tapi sederhana aku baru tau ikan ini seenak itu" Komentar Hancock.
Miko hanya makan dengan diam, Hanny dan Eve saling berkomentar mengikuti orang tua mereka.
Setelah memakan ikan langka, sanji menyajikan kerang scalloped yang dihias dengan kelopak bunga orange ping dengan saus hijau. Agak mencurigakan karna mereka kembali dihidangkan makanan amis.
Ketika digigit tak ada rasa amis sama sekali, sausnya sangat enak segar dan menetralkan mulut mereka setelah memakan ikan yang kuat akan rasa. Mereka menyeruput sampai tak bersisa.
"Ini adalah moment yang mungkin tak akan kalian lihat lagi, aku sendiri baru melihat ia yang sampai memasak seserius itu. Pelajarilah" Wejangan kepala koki pada anak buahnya.
"Dia pasti menahan diri cukup lama agar tak mencolok dan bersembunyi"
Hidangan utama lain disajikan, steak daging kualitas terbaik dipotong dadu dengan piring kotak hitam panjang yang dinamis. Ditusuk dengan stik dengan saus dan dihiasi bunga.
Secara naluriahnya ia menghidangkan daging yang merupakan makanan kesukaan Luffy.
Daging itu dimasak medium masih menunjukan warna aslinya, saat dimakan ia meleleh cocok bahkan tanpa saus tapi menggukanan sausnya benar-benar menaikan kelasnya.
Hidangan selanjutnya Sanji memberi jenis yang berbeda bagi pria dan wanita. Sebelum pada makanan penutup.
"Kau sekarang tau mengapa aku bisa mencintai papahmu" Luffy berbicara pada Miko. "Bagaimana menurutmu?" Menonton sendiri papahnya saat memasak dengan serius.
"Kau membuatku banyak kehilangan"
"Hey semakin sulit itu menjadi lebih mendebarkan" Luffy tertawa. "Bawakan lagi makanannya" Teriak antusias Luffy.
Hidangan penutup disajikan dan menjadi yang terakhir. Live kitchen sudah bersih dan Sanji tak berada disana.
Dia keluar menyalakan rokok, tangannya yang gemetar sudah reda. Dia bersyukur pada dirinya sendiri. Entahlah hanya merasa bangga bahwa ia bisa melakukannya.
"Fyuhhhh~~"
Ketika semua sadar mereka tidak melihat Sanji, tapi Sanji masuk kembali dengan rokok mati dimulutnya. Ia mengambil dan memasukannya kembali kebelakang sakunya.
Kepala koki menghampiri, menggiring Sanji dengannya. Sanji diam dan hanya mengikuti.
"Sanji merupakan mantan asistenku, sebelum ia memutuskan hubungan kerja ia merupakan wakil koki. Ialah dibalik kesuksesan dan prestasi yang bertahan cukup lama di restoran ini. Ia bersembunyi dan hanya kami para koki yang tau soalnya. Sejak lama aku ingin memperkenalkannya terutama pada pemilik dan para pengunjung curve. Meski saat ini dia tak lagi bekerja disini tapi aku bersyukur bisa kembali melihatnya memasak dengan serius.. Ada alasan mengapa aku tidak bertanya" Koki itu merujuk pada para tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Face (Luffy x Sanji) - END
Fanfictionlanjutan dari side story jiji ----- pria simple ceria yang sanji kenal berubah kejam bagaimana nasib sanji selanjutnya? ----- pict dari pinterest character milik oda sensei jiji minjem character kalo ooc maaf yah. disaranin baca dulu di side stor...