Ibarat pepatah, Dana ini seperti sudah dikasih hati malah minta jantung. Jadi setelah makan di Batavia Cafe, keliling Kota Tua hingga sampai ke museum wayang, Toko Merah dan Glodok, Dana merengek pengin lihat mal keren di Jakarta. "Aduh Mbak harusnya tahu dong, di Semarang adanya cuma Citra Land. Lainnya ya begitu- begitu saja," dia melambaikan tangannya nggak jelas.
"Tapi mal di mana- mana sama saja." Ratri berkata datar,"
"Lain tahu, katanya kan di Jakarta ada banyak mal mewah. "
Ratri menggeleng, lalu membalikkan badan ke arah Dana yang duduk di belakang. Kemudian menyeringai garang. "Ih Mbak Ratri jangan nyeremin gitu dong mukanya," kata Dana sok polos. Bhaga tersenyum dari balik kemudi, memperhatikan interaksi antara Dana dan Ratri yang memang jauh lebih akrab ketimbang dengan kakak- kakak Dana sendiri.
Memang jarak usia antara Dana dan kakak- kakaknya terpaut cukup jauh. Dengan Windi saja terpaut sembilan tahun, dengan Tari duabelas tahun, dengan Herlina, sulung dari Bude Nani dan Pakde Yanto, jarak usianya bisa sampai delapanbelas tahun. Dan mereka semua merasa bahwa orangtua mereka terlalu memanjakan Dana karena dia satu- satunya anak laki di keluarga itu dan kehadirannya sangat ditunggu- tunggu oleh Pakdenya.
Sementara meskipun jarak usia Dana dan Bhaga juga terpaut cukup jauh, namun entah mengapa dia merasa bahwa Dana cenderung lebih dekat dengannya.
Mungkin juga karena dulu dia sering wara-wiri ke rumah Pakdenya untuk mencari Windi, dan Dana selalu mengekorinya ke manapun Bhaga pergi.
Mereka akhirnya tiba di mal Grand Indonesia yang terletak di Jakpus. Hari ini mereka hampir mengelilingi satu Jakarta, dan sepertinya sang sopir sama sekali nggak keberatan. "Kamu belum lapar lagi, Dik?" tanya Bhaga yang berjalan di samping Ratri, sementara Dana sudah melesat seperti anak panah, mengitari mal yang sore itu cukup ramai.
Ratri menggeleng. Dia agak canggung kalau harus berduaan dengan Bhaga karena kejadian tadi pagi masih menyisakan semacam trauma baginya. "Yang sabar ya ngadepin Dana," kata Bhaga tiba- tiba. "Dia mengalami sesuatu yang berat belakangan ini,"
Kontan Ratri menoleh ke arahnya, dan yang paling menjengkelkannya adalah dia harus mendongak untuk bisa menantang balik sepasang mata hitam milik Bhaga yang menatapnya lekat saat itu.
Dunia Ratri seolah- olah berhenti berputar.
Ini nggak bisa begini. Kenapa jantungnya malah bertalu- talu ketika dia berhadapan dengan sosok pria yang seharusnya nggak menimbulkan efek apapun pada dirinya? Bukankah juga Dana mengatakan bahwa pria ini juga akan segera bertunangan dengan putri atasannya di kantor? Seharusnya Ratri jangan menanggapinya. Dan jangan memperturutkan isi hatinya yang jujur saja memang sedikit merasa senang ketika berada di samping Bhaga.
Saat keduanya saling menatap di tengah keramaian, tahu- tahu Dana kembali lagi dan berkacakpinggang sembari geleng- geleng melihat posisi kedua orang dewasa itu. Saling bertatapan di tengah keramaian mal persis seperti dalam adegan film- film romansa picisan. "Beuh, " serunya, "pantesan lama banget ditungguin. Rupanya ada acara lihat- lihatan begini? Kayak Romeo sama Juliet saja,"
Seketika itu juga Ratri langsung memalingkan matanya, dan melotot tajam ke arah Dana. "Kamu tuh ya kemarin aja ditanyain diem melulu. Sekarang kebanyakan ngomong," dengusnya, sebelum pergi meninggalkan kedua pria beda generasi itu, yang lantas saling lihat- lihatan.
Mereka akhirnya makan di area food hall. Namun hanya Dana dan Bhaga yang memesan makanan berupa nasi sapi lada hitam, sementara Ratri hanya memesan minuman. Bhaga menatapnya dengan sorot khawatir bercampur bingung. Tadi siang Ratri hanya makan gado- gado yang porsinya nggak terlalu banyak. Pantas saja kata gadis itu terlihat semakin kurus dari terakhir kali mereka bertemu beberapa bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soon To Be Husband
ChickLitRatri harus pulang saat saudara sepupunya menikah. Masalahnya dia barusan putus dengan Ergi, cowoknya yang doyan selingkuh. Terlebih, Mbak Windi memaksanya untuk jadi salah satu pagar ayu di acara tersebut. Dan celakanya, salah satu pagar bagus di a...