Kopeng di pagi hari, pemandangannya sungguh luar biasa. Sejauh mata memandang, yang ada hanyalah hamparan tanaman kubis, sawi, kentang. Hawa dingin. Udaranya yang bersih dan segar membuat Ratri merasa sedikit relaks, meskipun pada akhirnya ia nggak berani menyentuh air.
Di rumah superbesar yang dihuni Landu dan beberapa pekerja yang bertugas mengurusi sayuran di ladang, Ratri merasa damai. Tidak terlalu banyak orang. Letak bangunanannya agak ke dalam.
Dalam balutan hoodie kebesaran milik Bhaga, perempuan itu berdiri di depan jendela. Mengamati pemandangan yang disajikan Tuhan melalui bentangan alam yang sempurna ini. Bhaga membawanya ke tempat ini setelah keadaan Ratri agak memburuk. Dokter Zamzami memperingatkan agar Ratri dihindarkan dari stress.
Setelah mobil yang ditumpangi Ratri diseruduk dari belakang kemarin, perempuan itu sempat mual- mual dan bahkan muntah. Bhaga bertindak cepat dengan membawanya kontrol ke dokter Zamzami.
Usia kandungannya sudah enam bulan lewat. "Kita kontrol dulu, Pak. Tekanan darahnya, sama cek kadar albumin-- kandungan protein dalam urine... Dikhawatirkan ada gejala pre- eklamsia. Mengingat kehamilan Bu Ratri agak bermasalah." Bhaga termangu mendengarkan penjelasan dokter Zamzami. Untung saja si dokter mejelaskan di lain ruangan, jadi Ratri nggak mendengarkan kalau dirinya bisa saja terkena Pre- eklamsia.
"Pre- eklamsia sebenarnya tidak bahaya kalau segera ditangani, Pak. Jika terjadi, solusi terbaiknya adalah perawatan intensif atau mengeluarkan si bayi jika usia kandungan sudah cukup. Kalau si bayi sudah lahir, Inshaa Allah, masalahnya akan terpecahkan. Asal tidak disertai dengan eks- lamsia. Memang beberapa ibu hamil yang terkena pre- eklamsia atau eks- lamsia, bisa berpotensi koma. Kita bisa mulai mengontrol dari tensi darah dan berat badannya."
"Umumya ibu hamil di trimester terakhir berat badannya akan naik satu kilogram dalam dua minggu. Lebih dari itu, berindikasi terkena pre- eklamsia."
"Jadi penyebab dari pre- ekslamsia ini apa, dok?"
"Penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, tapi sejauh ini kemungkinan adanya kelainan pada perkembangan fungsi pada plasenta. Kelainan tersebut membuat pembuluh darah menyempit. Atau mungkin ibu Ratri memiliki riwayat diabetes, ginjal, atau kemungkinan penyebabnya adalah pengentalan darah. Hal itu pula yang menyebabkan bu Ratri mengalami keguguran berulang kali." Dokter Zamzami mendesah. Meskipun wajahnya tampak tenang ketika memberikan penjelasan pada Bhaga, namun sesungguhnya sang dokter merasa iba.
"Jangan khawatir, Pak. Semuanya pasti ada solusinya. Termasuk jadwal kontrol yang harus lebih sering. Harus sekali seminggu. Kita akan melihat apakah terjadi edema pada wajah, tangan, kaki, dan tungkainya. Tadi bidan Ratna sudah mengambil sampel urinenya. Kalau proteinnya mencapai 2, dan Bu Ratri merasa tidak nyaman, saya anjurkan untuk rawat inap. Sebab setelah USG tadi berat bayi belum cukup untuk dilahirkan, dan paru- parunya juga belum mengembang. "
Semingguan ini Ratri harus disiplin menjalankan diet. Untungnya klinik tempat dokter Zamzami berpraktik ini mempunyai ahli diet. Registered Dietitian bernama Ridhika Aruni. Perempuan berusia 28 tahun itu memberikan menu diet seimbang tinggi kalium yang berguna untuk menjaga tingkat cairan tubuh agar tidak berfluktuasi dan menjaga tekanan darah agar tetap terkontrol.
***
"Dokternya cantik, ya?"
"Dokter? Yang mana?"
"Si ahli diet itu. Siapa namanya? Ridhika Aruni?"
"Dia ahli diet. Bukan dokter. Itu kan yang biasa ngisi acara di radio Sabtu pagi, Sayang."
Bibir Ratri seketika mencebik. "Yang hafal banget jadwal siaran si ahli diet!" sindirnya. Setelah mandi dengan air hangat yang direbus salah satu orang yang tinggal di rumah Landu, itu, Ratri duduk di meja makan menghadapi bayam, brokoli yang direbus, 150 gram dada ayam, satu buah pisang, dan secangkir kacang edamame. Perempuan itu menatap makanannya tanpa minat. "Sampai kapan aku harus diet? Ini bukan makanan manusia, Mas. Ini makanan kelinci!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soon To Be Husband
ChickLitRatri harus pulang saat saudara sepupunya menikah. Masalahnya dia barusan putus dengan Ergi, cowoknya yang doyan selingkuh. Terlebih, Mbak Windi memaksanya untuk jadi salah satu pagar ayu di acara tersebut. Dan celakanya, salah satu pagar bagus di a...