Empatpuluh satu

12K 1K 7
                                    

"Mbak denger- denger ada yang baru diapelin sama cowok ya?"

Suara empuk Mbak Mila yang bagaikan penyiar radio itu langsung membuat Ratri kangen. Kemarin sewaktu di Ungaran, kakaknya itu harus bed rest di rumah karena menjelang HPL yang katanya dua minggu lagi.

"Jadi beneran kamu sama ponakannya Pakde Yanto yang dulu itu? Yang datang ke kawinan Windi?" tanya kakaknya bertubi- tubi. Bagaikan tembakan meriam. "Kok Mbak sampai ketinggalan berita ya? Apa itu yang bikin kamu sibuk dan nggak sempat mampir ke rumah Mbak?"

Hadeuh.

"Jadi gimana?"

"Apanya?"

"Ya kamu sama si ponakan Pakde Yanto itu,"

"Namanya Bhaga, Mbak."

"Oh,"

"Kata Mas Rivan dia ketuaan buatku,"

"Emang berapa sih umurnya?"

"34, sih."

"Ck, sebelas tahun doang ini. Kecil itu mah."

"..."

"Pernah denger soal Catherine Zeta- Jones sama Michael Douglas? Atau Ryan Reynolds sama Blake Lively deh. Atau Jason Statham sama Rosie Huntington? Mereka tuh sama jarak usia sama pasangan masing- masing juga nggak sedikit. Catherin - Michael, 25 tahun, Ryan- Blake, 11 tahun, Jason- Rosie, 20." Satupun Ratri nggak kenal sama nama- nama itu. Palingan cuma Ryan Reynolds sama Jason Statham. Satunya jadi Deadpool, satunya main di franchise Fast and Furious.

"Yah tapinya kan aku bukan mau nikah besok, Mbak. Kenapa sih semua orang pada ngeributin hal yang belum tentu terjadi?"

"Terjadi gimana? Sekarang mbak tanya, kamu pacaran nggak sama dia? Sama si Bhaga ini?"

"Iyalah. Kalau nggak mana mau aku dibawa ke mana- mana,"

"Hmmm,"

"Kok Hmmm?"

"Terus kamu mau dibawa kemana- mana tapi akhirnya nggak dijadiin apa- apa begitu? "

Pertanyaan jebakan. Jadi pada suatu masa dulu mbak Mila memang pernah mengambil pendidikan pascasarjana jurusan kriminologi--- sembari menunggu hamil. Jadi nggak heran kalau semua pertanyaan kakak perempuannya itu selalu menjebak.

"Ya nggak gitu dong, Mbak..." Inilah salah satu alasan mengapa Ratri malas mampir ke rumah Mbak Mila kemarin. Padahal aslinya rumah kakaknya itu masuk rute yang dilewati ketika mereka ke Semarang kemarin.

"Terus?"

"Ih Mbak Mila ini kayak Yang Mulia Hakim pengadilan deh. Pertanyaannya bikin pusing."

"Dalam setiap hubungan itu memang ada konsekuensinya, Nduk. Kamu nggak bisa seenaknya nerima orangnya lalu kamu PHPin. Umur segitu yang dituju pastilah pernikahan. Bukan mau seneng- seneng doang,"

Mumpung bukan video call, Ratri jadi bebas memutar bola matanya. Untung saja hari ini dia pulang dari kantor agak cepat. Niatnya tadi mau nonton drama sambil nyemil- nyemil cantik gitu, tapi tahu- tahu jam tujuh kakaknya menelepon. Dan sekarang hampir setengah delapan. Matanya memandang nanar pada tumpukan oleh- oleh yang masih menggunung meskipun ia sudah membagi- bagikan pada seluruh penghuni kos.

Stok makanannya sampai kini masih melimpah ruah, menumpuk di dalam kamar.  Karena kemarin Bhaga membelikannya banyak sekali makanan. "Kamu tuh harus banyak makan, Dik. Kalau ketiup angin terus kabur mas yang repot nyariinnya, kan?"

Soon To Be HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang