Story of Mr And Mrs Nirankara part II

14.9K 1.2K 59
                                    

"Gimana Mbak Ratri? Sukses nggak rencanaku?"

Ratri menoleh sekilas pada Asti yang hari itu sengaja bertandang ke rumahnya bareng si kecil Azmi yang kini berusia empat setengah tahun. Bocah itu tampaknya tumbuh dengan sehat meskipun tanpa didampingi sosok ayah yang konon katanya masih getol mengejar- ngejar Asti.

Ratri menggeleng. Keduanya berada di teras belakang rumah Bhaga yang berada Di Ngaliyan, yang kini dipenuhi oleh taman, kolam ikan, dan ayunan. Semua fasilitas ini dibangun Bhaga setelah Ratri menjadi istrinya. Ratri yang hobi membaca memerlukan tempat yang tenang, dan Bhaga sangat suka sekali mengamati sang istri jika sedang serius menyimak halaman demi halaman.

Asti berdecak kesal. "Halah wis Pakdemu ancene ra nggayah!"(Halah! sudahlah pakdemu memang payah banget) Asti mengusap rambut anaknya yang ikal mirip bapaknya. Satu hal yang paling dibenci oleh perempuan yang kini berusia 24 tahun itu. Ratri hanya menyunggingkan senyum separuh. Mengamati perempuan yang mengenakan maxi dress berbahan katun bermotif bunga- bunga itu, Asti merasa prihatin. Dirinya yang hanya main- main dengan mantan kakak tingkatnya saja bisa dengan mudah membuahkan janin dan sekarang sang janin yang telah lahir dengan prosesi normal telah tumbuh menjadi bocah empat setengah tahun itu yang sehat dan lincah. Kini Asti menyewa jasa seorang pengasuh untuk Azmi. Karena ayahnya sudah sepuh, dan penghasilannya lumayan cukup untuk menutupi kebutuhan mereka berdua. Ayah Azmi sempat membujuk agar dibolehkan untuk menafkahi Azmi, tapi Asti dengan gigih menolak. Ibarat kata biarpun dia harus kerja banting tulang dan makan cuma sekali sehari, tapi dia bisa mandiri. Mengurus kebutuhan Azmi sendiri. Ketimbang menadahkan tangan pada ayah biologis Azmi yang pasti menuntut sesuatu dari semua pemberiannya.

Hmmm. Memang selalu ada udang dibalik rempeyek. "Ya sudah sih, Mbak. Kita keluar saja. Makan es krim Toko Oen. Atau Es Puter Cong Lik gimana? Atau ke Florian saja. Terserah daripada suntuk diem di rumah. Aku saja capek lihat rak buku Mbak ini setiap ke sini jumlahnya selalu bertambah." Dagu Asti menunjuk ke arah rak buku setinggi langit- langit yang diletakkan di kamar paling belakang, langsung menghadap taman dan kolam.

Meskipun iri dengan kehidupan Ratri karena kelihatan jelas kalau Bhaga sangat memujanya, melimpahinya dengan bukan hanya harta benda, melainkan juga kasih sayang yang melimpah ruah, namun Asti sangat menyukai Ratri. Perempuan itu sangat berkelas dan cocok untuk lelaki yang sudah dianggapnya sebagai kakak lelaki yang dia tidak punyai. Karena Bhaga pulalah dia tak perlu menerima bantuan Andi. Karena Bhaga masih ikut membiayai pendidikan Azmi, meskipun Asti sudah coba menolak, namun Bhaga dan Ratri bersikeras. Hitung- hitung buat keponakan sendiri, katanya.

Ratri menyetujui usulan itu kemudian bangkit dari kursi malas yang didudukinya tadi. "Tungguin aku cuma mau ambil tas sama dompet, ponsel saja. " Asti mengangguk.

***

Mereka meluncur ke arah jalan Pemuda dengan Suzuki Ignis hadiah ulang tahun yang ke 28 dari Bhaga untuk Ratri. Perempuan itu sudah diajari menyetir oleh Dana dan Mas Arif. Dan dalam prosesnya dia sudah membuat mobil Honda Jazz kuning cerah yang sengaja dibeli Bhaga untuk latihan itu babak belur. Bukan main minta ampun hancurnya.

Suasana di Es Krim Toko Oen selalu membuatnya seperti kembali ke masa kanak- kanak. Interiornya masih dipertahankan dengan konsep Tempoe Doeloe. Di sini biasanya Ratri hanya memesan es krim cokelat atau tutti frutty, atau strawberry dengan aneka kue keringnya. Makanan berat di sini rata- rata nonhalal. Jadi es krim dan kue kering adalah pilihan aman.

Toko Es Krim ini masih mempertahankan cara lama untuk memproduksi es krimnya. Jadi zaman dulu ada pedagang mesin es krim dari Italia yang mempromosikan dagangannya ke Indonesia. Dan hingga kini tampaknya mesin- mesin itu masih berfungsi dengan baik. Selain Es Krim Toko Oen, ada toko es krim sejenis yang berdiri di Surabaya bernama Zangrandi dan di Jakarta yang bernama Ragusa.

Soon To Be HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang