For U Sider.....
Yaps Silent Reader...
Please Vote tuh gak bayar loh.
Anggap sebagai bahan bakar ide ku untuk terus update cerita untuk menyenangkan kalian.
Jangan dikacangin donk.
Sekalian komennya, kalau bisa follow semuanya ku baca ko.
Rencana nya aku mau update buat tiap hari, tapi mungkin aku akan menunggu seminggu kemudian.
Lelah Hayati...
DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON
🚛
HAPPY READING💛
.
.
.
.
.ALL PIC BY PINTEREST
Alvin berdecak kagum, tak henti - hentinya ia menatap kartu hitam digenggamannya, Gail diam - diam menyalurkan informasi Albert kedalam benaknya membuat nya meringis tertahan. Jika keempat protagonis pria ditakdirkan untuk bertarung satu sama lain untuk memperebutkan sang wanita, pria di depannya ini adalah seorang figuran atau lebih tepatnya adalah pemeran laki - laki kelima yang tidak dianggap.Putra count itu adalah anggota kedisiplinam Academy, prestasi dan otak yang brilian membuatnya dikenal oleh para siswa. Namun, sayang pemuda pintar itu jatuh cinta pada lily, keteguhan hati dan sifat gadis itu yang membuat pemuda gila belajar itu tau indahnya cinta.
Tapi mau bagaimanapun tittle Baron nya tidak bisa mengalahkan keempat protagonis pria yang notabenya adalah keturunan Duke ditambah Maxime selaku Putra Mahkota.
Ia lebih menjaga sang pemeran utama wanita diam - diam, melindungi tanpa ada seorang pun yang mengetahui dan mati demi melindungi pemeran wanita saat terjadi kegaduhan yang dilakukan oleh keempat protagonis pria
'Miris' Pikirnya. Alvin terkekeh sinis, mau bagaimanapun para pemeran utama itu bodoh, dan ini adalah akibat kebodohan mereka. Novel itu kini hacur.
Albert melambaikan tanganya dihadapan wajah nya yang terlihat linglung. "Kau tak apa?" Tanyanya. Alvin tersadar dari lamunan nya dan mengangguk cepat. "Apa kau lapar?" Tanyanya lagi. Alvin memegang perutnya, memang ia lapar, ia hanya memakan bubur dan susu tadi pagi itupun terburu - buru.
"Aku lapar" Jawabnya dengan bibir yang cemberut kebawah. Albert lagi dan lagi terkekeh, mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan kegiatan berkeliling mereka.
Grep
Langkah Alvin terhenti ketika lengannya dicekal dari belakang, membuat nya menoleh dan irisnya mendapati wajah sang kakak dengan ketiga temannya dibelakangnya.
"Kakak" Panggil nya.
Sang kakak hanya mengangguk.
"Yo~~~" Eugene dari samping menyapanya dengan senyum lebar."Kita bertemu lagi, Alvin" Senyum Maxime. Sedangkan William hanya diam namun ada senyum tipis diwajah tampannya.
"Mau kemana?"
"Makan" Jawabnya dengan menatap mata sang kakak polos.
"Ayo" Tangannya ditarik oleh Edward, Albert yang melihat itu sedikit mengeryit dan menahan lengan Alvin disisi lainnya. Edward meliriknya singkat. "lepaskan" Ujarnya singkat pada Albert.

KAMU SEDANG MEMBACA
( TRANSMIGRATION) Dimensional Transmission
Fantasy[BrotherShip Story] Alvin, pemuda tanggung itu kini terseret kedalam teknologi buatannya sendiri, "Dimensional Transmission" Disuruh memainkan alur cerita berbeda - beda dan mengubahnya demi menyelamatkan hidupnya. "Gail? Apa yang terjadi?!!" "Sep...