ARC 2 (DT 9)

8.1K 1K 79
                                    

DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON

🚛

HAPPY READING💛

.
.
.
.
.

ALL PIC BY PINTEREST

.

"Jadi, siapa kau?" Noah menatap kelima pemuda lainnya dan kembali menatap bocah yang masih asik menjilati coklat di tangannya. Sedangkan Ellen sudah pergi untuk mengambil kan air diluar.

Ia tersenyum lembut "Aku Noah Alger Alphonse, pangeran dari Negri Fairy tepatnya dihutan Yerdania, di sebrang hutan Westyln" Senyumnya dengan lembut. Noah terlihat seperti  tipe pemuda yang murah senyum dan ramah. Namun, beberapa orang yang jeli akan melihat jika senyum pemuda peri itu bahkan tidak sampai ke matanya.

"Aku tidak peduli siapa kau. Yang aku ingin tahu mengapa kau ada disini?" Cibir Theodor. Noah melirik singkat. "Negri Fairy telah hancur oleh para monster hingga tidak menyisakan apapun. Hanya aku yang berhasil menyelamatkan diri" Ujarnya dengan tenang. Tangannya terulur, mengelus sudut bibir Alvin yang berantakan dengan kekehan kecil.

Theodor, Carl, Helios, Arthur dan George menatap kearahnya dengan berbagai pandangan berbeda.

"Apakah monster - monster itu sudah sampai dihutan Yerdania?" Kini giliran Helios yang menyaut dari samping.

"Benar, monster - monster itu dua kali lebih banyak dan kuat" Tatapan Noah kembali serius, ada sedikit amarah dari perkataannya. Menandakan jika pemuda itu benar - benar marah.  Alvin diam - diam menguping, wajar jika Noah marah. Lagipula siapa yang tidak marah jika ras nya dibunuh dan rumahnya dihancurkan?

"Monster sialan itu benar - benar brengsek" Umpat Theodor.

"Jangan mengumpat, ada adikku" Potong George dengan wajah dingin. Theodor melirik nya dan kembali melirik Alvin yang menatapnya polos. Berdecih dan memalingkan wajah.

"Tolong!!"

"Ah.... Ah.. Monster!!!"

"Monster datang! Monster datang!!"

Tiba - tiba berbagai teriakan terdengar dari luar, suara tangisan bayi, berbagai teriakan kepanikan, dan rintihan. Membuat mereka yang berada di dalam ruangan tentunya melihat kearah pintu yang tertutup dengan berbagai raut yang berbeda.

Brak

Pintu didobrak dengan kencang, menghasilkan bunyi yang begitu bergema. Ellen datang dengan napas memburu, bulir - bulir keringat menghiasi dahinya. Menarik napas panjang dan berkata--

"Monster... Hah.. Mon--ster... Berhasil membobol hutan.... Westyln" Kata - kata itu membuat kelimanya di tambah Alvin membulatkan matanya. Sedangkan Ellen mencoba mengatur napasnya dengan teratur.

"Sialan!!" Theodor mengebrak meja dengan kepalan tangannya. Wajahnya berubah, terdapat telinga serigala diantara kepalanya. Mata nya berganti berwarna kuning dengan warna merah dipinggir iris pemuda itu.

"Tuan ini titik plotnya" Suara otomatis Gail bahkan tidak membuatnya senang, ini adalah plot besar setelah menyelamatkan Noah. Sebuah insiden yang menyebabkan Theodor hampir sekarat, alur ini berlalu begitu cepat dari pada plot sebenarnya.

"Aku akan pergi melihat keluarga ku" George terlihat panik, wajah dingin itu sedikit retak oleh ketidak-sabaran. Alvin reflek ikut dibelakangnya. Namun George berlutut menyamai tingginya dengan si kecil.

( TRANSMIGRATION) Dimensional TransmissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang