DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON
🚛
HAPPY READING💛
.
.
.
.
.ALL PIC BY PINTEREST
"Tuan. Ada tamu yang ingin bertemu dengan tuan muda Licius" Sara mengintrupsi ruang makan yang hening dengan menundukkan kepalanya sopan dengan celemek ditubuhnya.
"Siapa?"
"Dia hanya mengatakan kalau dia adalah teman dekat tuan muda Licius" Semuanya tatapan kini beralih kearah Licius yang masih tenang menggerakan sendok dan garpunya elegan.
"Abaikan saja" Ujarnya singkat.
"Tapi---
"Apa aku mengganggu acara makan malam kalian?" Sebuah suara datang dari ambang pintu. Ketukan sepatu menggema di lorong mansion yang sunyi.
"Siapa bilang kau boleh masuk?" Tanya Brandon dengan cibiran.
Orang itu terdiam "Mungkin karena aku tahu kalian takkan membiarkan ku masuk. Maka aku datang sendiri" dan semakin melangkah mendekat. Posturnya tinggi, pemuda itu membelakangi lampu membuat wajahnya sedikit tidak terlihat. Tapi ketika Alvin membuka matanya lagi sebuah seringaian familiar muncul didepannya. Aura nya, wajah, dan bahkan tatapannya sama seperti ingatannya. Namun saat ini sedikit berbeda, jauh lebih tajam dan mendominasi.
"Alvin apa kabarmu? Tinggi mu naik 5 cm" Ujarnya tenang. Suara bass yang rendah, ketika terdengar membuat siapa saja ingin kembali mendengarnya. Liam berada tepat didepannya. Pantas saja pria ini menjadi antagonis mendomasi di novel, Liam sangat cocok dengan peran itu. Diam - diam ia berpikir.
"Apa kau lupa padaku? Yah... Itu wajar, sudah 4 tahun berlalu sejak kita bertemu" Ujarnya lagi.
"Kau sudah kembali?" Liam menoleh kearah Gilbert, mengangguk kecil dan kembali berkata " Yah... Aku sudah kembali 3 hari yang lalu. Dan Ayahku juga menyampaikan permintaan maafnya karena tidak hadir didalam acara ulang tahunmu, Tuan Gilbert"
"Tidak papa, aku tidak keberatan. Dan jangan memanggilku Tuan. aku sudah tua untuk panggilan seperti itu. Panggil saja aku kakek seperti Asher, Brandon dan Licius memanggilku"
"Baik kakek"
"Bagaimana pelatihanmu?" Tanya Gilbert basa basi.
"Keras seperti biasa" Ungkapnya.
"Ayahmu memang sudah keras ketika dia kecil, hahahaha"
"Paman Albert, ..... " Liam memandang Albert dan kemudian beralih kearah gadis yang termenung menatapnya seakan linglung. Sayang sekali, gadis kecil ini banyak mewarisi bantuk wajah ibunya.
"Aku hanya ingin melihat wajah putri paman Albert yang banyak dibicarakan," Ucapan Brandon membuat Albert menatapnya dengan tajam.
"Sayangnya saat ini kami tidak sedang menerima tamu" Jawab Albert.
"Kalau begitu aku minta maaf karena merusak suasana makan malam kalian"
Cara bicara itu, ekspresi itu, postur tubuh, Bella terdiam kaku, mengeratkan buku - buku jari nya hingga memutih. Ia takut tapi juga ada rindu yang tak terlukiskan dihatinya. Pria itu.... Siapa lagi kalau bukan Liam.
"Jangan berdiri saja. Kalian duduklah dan berbicara dengan baik" Gilbert menghela napas. Ia sudah tua untuk terlibat dalam pertengkaran anak muda. Ia tak mau melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
( TRANSMIGRATION) Dimensional Transmission
Fantasy[BrotherShip Story] Alvin, pemuda tanggung itu kini terseret kedalam teknologi buatannya sendiri, "Dimensional Transmission" Disuruh memainkan alur cerita berbeda - beda dan mengubahnya demi menyelamatkan hidupnya. "Gail? Apa yang terjadi?!!" "Sep...