DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON
🚛
HAPPY READING💛
.
.
.
.
.ALL PIC BY PINTEREST
"Ya, sudah cukup lama sekali Duke Orlin" Balas Alaric singkat.
Duke Orlin pria paru baya berusia 67 tahun itu tampak masih terlihat legam diusianya, wajah tampan masih tercetak apik dengan garis rahang yang tajam dan tubuh yang masih terlihat begitu bugar.
"Aku sudah mendengar beritanya" Tambah Alaric. Duke Orlin tertawa "Kau sudah mendengarnya? Hahahah anak itu benar - benar melaporkan ayah nya sendiri? Aku sedikit bangga padanya" Tawa itu mengundang beberapa pasang mata.
"Yah, mau bagaimana pun William adalah cucumu. Sifat kalian sedikit mirip" Itu bukan ungkapan lebih tepat ke sarkas. Duke Orlin hanya tersenyum mendengar penuturan Alaric yang terlalu jujur walau terkadang sedikit kejam. Alvin yang mendengarkan kini sedikit bingung.
"Oh, siapa pria kecil ini?" Alvin yang berada dipelukan Alaric sedikit tersentak. Maria mengelus pipinya sayang dari belakang. "Putra bungsu ku" Jawab Maria. Banyak bangsawan yang diam - diam mendengarkan mulai berbisik satu sama lain. Bukan sebuah rahasia lagi jika putra bungsu Duke Dutchill memiliki penyakit sejak lahir. Yang membuat Alaric jarang membawanya ke hadapan public, jadi sebagian bangsawan mengira jika Duke Dutchill tak mau mengakui anak yang sakit - sakitan ini.
Namun sekarang mereka melihat begitu lembutnya Alaric berbisik, tangan nya mengelus rambut pria kecil digendongannya membuat pikiran mereka kini salah. Duke Dutchill begitu menyayangi putranya. Wajah dinginnya dengan cepat melembut ketika berbisik ditelinga sang putra walaupun wajah yang dikatakan putra bungsu Duke Dutchill itu ditutupi dengan apik oleh pria itu.
Alvin sedikit memberontak, wajah nya kini terlepas, pipinya memerah, matanya sedikit berembun karena sang ayah yang semakin mendorong wajahnya kedalam lehernya. "Ayah, aku sesak" Ujaran sebal itu begitu manis terdengar, beberapa bangsawan semakin mendekat begitu penasaran.
"Maafkan ayah oke, ayah tak sengaja" Kini wajah itu terpampang jelas ketika Alaric menelepaskan gendongannya. Begitu imut, begitu tampan. Lucu seperti boneka hidup yang dapat berbicara. Kulit pucatnya membuat kesan jika pria kecil itu begitu lemah dan rapuh tapi pipi tembam dan binar di mata bulatnya membuat nya semakin lucu jika di lihat dari sisi manapun.
"Ayah"
"Kau juga disini?" Terlihat Edward datang dengan pakaian bangsawan hitam yang begitu cocok dengan surai hitam legamnya. Iris onix itu menatap Alaric dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
( TRANSMIGRATION) Dimensional Transmission
Fantasy[BrotherShip Story] Alvin, pemuda tanggung itu kini terseret kedalam teknologi buatannya sendiri, "Dimensional Transmission" Disuruh memainkan alur cerita berbeda - beda dan mengubahnya demi menyelamatkan hidupnya. "Gail? Apa yang terjadi?!!" "Sep...