ARC 2 (DT 18)

5.9K 865 31
                                    

DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON

🚛

HAPPY READING💛

.
.
.
.
.

ALL PIC BY PINTEREST

🍀

Rengekan datang dari tenggorokannya, rasa sakit yang menyakitkan dikepalanya hampir tidak bisa membuatnya berbicara. Ini adalah akibat ketika tubuhnya tidak mampu menahan rasa sakit setelah mengeluarkan terlalu banyak kekuatan, ia tak sadarkan diri yang membuat para Elf menatapnya khawatir.

Kini kesadarannya sudah kembali, irisnya menatap sekeliling ruangan dengan hati - hati. Tubuhnya berbaring diatas kasur putih yang lembut, rumah kayu yang tampak begitu hijau. Ini adalah rumah milik bangsa Elf. Wewangian natural yang berasal dari kayu dan tumbuh - tumbuhan dan beberapa perabotan yang bagian besar berasal dari tanaman. Benar - benar ciri khas seorang Elf.

Seperti Hobbiton. (Tempat tinggal Hobbit dari film 'The Hobbit')

"Tuan, alur melonjak menjadi 89%" Suara otomatis Gail memasuki pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan, alur melonjak menjadi 89%" Suara otomatis Gail memasuki pikirannya. Tangannya menyentuh dahinya yang berkerut nyeri, perlahan tapi pasti ia menduduki dirinya ditempat tidur, memejamkan matanya dikala pusing masih mendera.

"Tuan Anda sudah bekerja keras" Puji Gail.

"Dimana semua orang?"

"Sedang memberesi keributan yang terjadi di luar, Tuan"

"Keributan? Apa yang terjadi?"

"Para Elf bersikeras mendobrak pintu ini untuk melihat keadaan Anda, sekarang Anda telah dikenal banyak Elf sebagai pahlawan. Jadi ketika Anda pingsan ratusan Elf mengelilingi rumah ini"

Alvin terdiam, tapi pikirannya terkejut, tak tahu harus senang atau sedih. Ini adalah akhir yang ia inginkan. Tapi ia tak suka menjadi terlalu mencolok. Ini membuatnya tak nyaman.

"Bagaimana dengan protagonis wanita?"

"Protagonis wanita pergi entah kemana, saya masih menyelidikinya" Ujar Gail.

Hah......

Helaan napas panjang berhembus dari bibir tipisnya yang pucat. Tatapannya teralihkan kearah jendela yang tepat berada di sampingnya. Warna lembut senja yang berasal dari cakrawala bersinar seperti emas. Angin sepoi - sepoi membelai dedaunan dengan halus dan tanpa sadar membuat nya merasa begitu tenang dan damai.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( TRANSMIGRATION) Dimensional TransmissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang