DT 27

11.6K 1.2K 5
                                    

DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON

🚛

HAPPY READING💛

.
.
.
.
.

ALL PIC BY PINTEREST

Triple up!

"Mengapa Pangeran Alberrus jauh - jauh ke Academy ini? Bukankah Kerajaan Alberrus juga memiliki Academy yang tak kalah bagus?!" Celutuk Walensky dengan senyum diwajahnya. Miss Daina sudah pergi beberapa menit lalu, kini hanya menyisakan Walensky dan Alfred yang berada didepan podium.

Alfred menatap jengah Walensky, menyisir surainya kebelakang dengan jari - jarinya "Apa ada peraturan dikerajaan ini kalau Academy ini hanya boleh dihadiri oleh para bangsawan Orion?" Tanyanya balik.

"Anda benar. Tak ada peraturan seperti itu" Alfred membuang muka malas.

"Kalau begitu aku akan memaafkan keterlambatan Anda, mengingat anda baru disini. Namun jika Anda telat lain kali aku takkan membiarkan anda masuk " Walensky kembali berujar.

Alfred menatap wajah Walensky dengan menantang. "Ohh, kau berani pada seorang pangeran? Kau tahu siapa diriku?" Ujarnya remeh. Benar, ini adalah alasan Alvin memanggil Alfred sebagai pemuda idiot arogan yang tak tahu malu. Sekarang kalian tahu alasannya.

"Saya tahu dengan jelas siapa Anda. Tapi Anda menghadiri Academy ini, Anda harus mengikuti peraturan disini"

"Cih, aku pun tahu hal itu"

Alfred membuang wajahnya, dan kembali menatap siswa dan siswi dengan pandangan berbeda kearahnya, iris dark blue nya terpaku pada satu titik. "Kau" Tunjuknya.

"Ya, Kau. Bocah bulat yang menabrak ku ketika dipesta"

Sontak semuanya langsung menatap kearah Alvin, Alvin menundukkan kepalanya menahan malu, title idiot Alfred semakin buruk dipikirannya.

"Mengapa kau menundukkan kepala, aku berbicara padamu. Apa kau tidak mendengarkan aku?" Alfred beranjak dari posisinya, melewati bangku - bangku menuju kearah Alvin yang berada dibagian tengah. Ia melirik kearah pemuda kurus yang duduk disamping Alvin.

"Kau, minggir. Aku akan duduk disini" Ujarnya. Pemuda itu sontak langsung beranjak dari duduknya, memberikan tempat duduk itu pada Alfred.

"Hey, kau dengar? Aku memiliki banyak sekali pembicaraan denganmu, kenapa kau mengabaikanku" Ujarnya lagi dan tentu saja dicueki oleh Alvin.

"Apa topi ini menutupi wajahmu sehingga kau enggan menatapku? Hey" Tangannya terulur mengambil topi berbulu yang menutupi kepala Alvin, menggantungnya diudara dengan tangan panjangnya.

"Kembalikan"

"Haa.. Kau baru mau menatapku? Apa topimu lebih berharga dari pada wajahku?"

"Pangeran Alfred, peraturan pertama dikelasku adalah aku tak suka kebisingan. Dan Anda sudah melanggarnya" Intrupsi Walensky tak membuat Alfred bergeming. Ia mendekat kearah Alvin. "Aku suka tatapan matamu, dan dengarkan aku, aku minta---

"Apa pangeran Ketiga Alberrus tidak pernah diajarkan sopan santun oleh anggota Kerajaan" Alfred menghentikan tindakannya, menatap dingin seorang pemuda yang secara tidak sopan memotong pembicaraannya.

"Helian"

"Ya, pangeran Alfred. Aku bertanya jika kau tidak pernah belajar sopan santun sehingga kau bahkan tidak menaggapi teguran Mr. Walensky" Pemuda itu berdiri, tangannya berada disaku, menatap dingin kearah Alfred yang kini melepaskan topi Alvin.

( TRANSMIGRATION) Dimensional TransmissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang