ARC 3 (DT 31)

4.6K 655 15
                                    

DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON

🚛

HAPPY READING💛

.
.
.
.
.

ALL PIC BY PINTEREST

D-2

Jika ada yang mengatakan ia adalah tali tanpa kait, maka itu benar. Tali terus terputus tanpa ada pererat yang menahannya. Ia sama. Ketika dunia ini berakhir maka ia juga terputus, ia harus pergi. Takkan bisa bertahan.

Alvin bangun pagi - pagi sekali, wajahnya tampak segar. Sebuah senyum menghiasi wajahnya yang begitu bahagia. Dengan bersenandung kecil, bocah itu berlari kekamar mandi dan menggosok wajahnya.

Ia melihat pantulan dirinya, dan senyum itu seketika pudar dengan cibiran setelah mengetahui fakta yang ia ketahuilah tadi malam.

Bella ternyata dilahirkan kembali.

Sial, bukankah bug di sistem ini begitu berbahaya?

Sebuah kenyataan ternyata Bella yang ia hadapi adalah Bella yang memiliki dua kehidupan.

Dan Gail baru saja mengatakan tadi malam! Saat itu ia tercengang hingga tak bisa menutup mulutnya. jangankan memikirkannya bahkan ia tak menyadari sampai Gail memberitahunya.

Walau hatinya campur aduk, semuanya masih sesuai harapannya.

"Tuan! Tuan! Clare saat ini sudah ditangkap dan dipenjara atas perbuatannya pada anda"

Alvin tersenyum, wanita itu akhirnya mendapatkan balasannya. Segera berita itu kembali memenuhi forum ibu kota. Seorang ibu dan anak yang berencana membunuh anak tiri karena rasa kecemburan.

Begitu jahatnya pasangan ibu dan putrinya itu!!

Banyak orang yang tadinya merasa kasihan pada putri kandung kini berbalik menghujatnya. Pantas saja mereka diusir oleh Albert ternyata ibu - dan putri nya memiliki pemikiran jahat yang sama.

Ia berjalan disepanjang lorong mansion, wajahnya begitu cerah dan sesekali ia menyapa para pelayan atau tukang kebun yang tak sengaja berpapasan. Wajah manis itu bertambah manis dengan senyuman yang tak pernah luntur.

"Jangan berlari. Kau akan jatuh" Langkahnya terhenti, menoleh kearah Licius, Brandon, Asher dan Liam yang sedang duduk di bangku taman dengan kopi didepannya.

"Kakak, hari ini adalah hari yang cerah!" Ujarnya.

Alis Licius terangkat, merasa heran dengan tingkah anak yang kelewat ceria itu, bocah itu  mendekatinya, "Kakak apa yang kakak baca?" Ujarnya pada Licius yang sedari tadi membaca buku dengan serius.

"Sejarah dunia sebelum terbentuknya bumi"

Wajah bocah itu berubah jijik, "Ada apa? Kau tak mau membacanya?"

"Tidak. Terima kasih"

Hari ini adalah hari pertamanya sebelum ia meninggalkan dunia ini. Tak ada yang lebih indah dari pada menikmati setiap momen kecil yang akan segera berakhir.

"Alvin, apakah kau ingin permen? Kakak memiliki satu disaku" Asher merogoh sakunya, menyerahkan permen coklat ke tangan kecil itu.

"Jangan terlalu banyak memberinya cemilan manis, itu tak baik untuk kesehatannya"

( TRANSMIGRATION) Dimensional TransmissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang