DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON
🚛
HAPPY READING💛
.
.
.
.
.ALL PIC BY PINTEREST
"Dasar bajingan!!"
"Kau membunuh istriku dan bahkan menikmati uangku, dasar tidak tau diri!" Pria paruh baya itu berkacak pinggang dengan tatapan dingin, wajahnya sedikit memerah karena emosi yang membludak didadanya.
"Pergi! Jangan muncul dihadapan ku lagi. Aku tidak sudi memiliki putra seperti mu. Dasar monster!!"
Pemuda itu hanya diam menatap pria paruh baya yang memiliki cetakan wajah yang hampir mirip dengannya yang kini mengusirnya dengan kejam, irisnya menatap acuh dan berbalik kearah kamarnya. Mengambil barang - barangnya untuk dibawa kembali kearah Academy.
"Ahh~~ padahal aku ingin sekali membunuh pria tua itu"
Suara muncul dari benaknya, namun sang empu tidak terkejut. Seakan terbiasa. Suara yang selalu menemaninya ketika emosinya tidak stabil, suara yang mengisi ruang kosong didalam dirinya. Mengatakan keinginan yang terpendam jauh di dalam dirinya.
"Diam"
"Kenapa? Kau takut?? Ah! Aku lupa ibu bodohmu itu mati karena melindungimu, Dan kau tak mau kehilangan ayah idiot mu itu?"
"Diam"
"Padahal aku ingin menghiasi wajah itu dengan warna merah yang meriah ke ke ke"
Tangannya mencengram kepalanya, kepalanya berdenyut nyeri.
"Kubilang Diam!!"
Prang!
Kaca didepannya hancur, kepalan tangan itu sudah dihiasi oleh warna merah kental. Butler, yang menunggu didepan pintu berjingit terkejut dan segera menghampiri tuan mudanya.
"Tu-Tuan ada Apa?"
"Tuan, tangan Anda terluka" Pemuda itu tidak menoleh, tangan berdarahnya masih dengan santai memasukkan beberapa pakaian kedalam tas besar.
"Bereskan" Dan berbalik menjauh.
✧༺♥༻✧
Alvin menatap ketiga kakaknya yang mengikutinya dari belakangnya layaknya stalker. Ia menghela napas panjang. Ia berbalik dengan jengah, "kakak berhenti mengikutiku!" Ujarnya.
Edward, Josh dan Dedrick melihat ke segala arah seakan - akan ucapan Alvin tidak tertuju pada mereka. Ia menghela napas panjang dan segera berjalan kearah lorong - lorong menuju kearah taman milik sang ibu. Langkahnya bertambah cepat ketika matanya melihat Maria yang kini tengah duduk di taman dengan secangkir teh.
"Ibu!!" Teriaknya. Tubuh itu menubruk Maria dan memeluknya erat. Maria tersenyum lembut, jari jemarinya menyisir surai itu dengan lembut membuat Alvin memejamkan matanya.
"Ibu, kakak terus mengikuti ku!" Adunya. Jarinya menunjuk ketiga pemuda yang ikut berdiri dibelakangnya dengan tatapan tak bersalah. Maria menatap ketiga putranya dan beralih kearah putra bungsunya yang kini tengah mengembungkan pipinya.
"Kakak mu hanya khawatir jika kau demam lagi" Ujarnya singkat dengan seulas senyum. Walau alasan itu tentu saja tidak benar. Ini berawal ketika ia bangun tidur yang langsung dihadiahi 3 pasang mata yang ternyata sudah berada didalam kamarnya. Berlanjut ketika ia mandi--yang tentu saja dimandikan oleh Mary, ketiga kakak nya tetap mengintilinya. Membuat ia malu dibuatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/353021759-288-k279431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
( TRANSMIGRATION) Dimensional Transmission
Fantasy[BrotherShip Story] Alvin, pemuda tanggung itu kini terseret kedalam teknologi buatannya sendiri, "Dimensional Transmission" Disuruh memainkan alur cerita berbeda - beda dan mengubahnya demi menyelamatkan hidupnya. "Gail? Apa yang terjadi?!!" "Sep...