ARC 3 (DT 30)

4.5K 632 13
                                    

DON'T FORGET TO CLICK VOTE BUTTON

🚛

HAPPY READING💛

.
.
.
.
.

ALL PIC BY PINTEREST

.

"Alur meningkat menjadi 86%"

"Alur meningkat menjadi 90%"

"Alur meningkat menjadi 93%"

"Alur meningkat menjadi 95%"

Suara beruntun sistem terdengar berurutan. Begitu indah bagai alunan lagu yang mengiringi suasana hatinya yang berbunga - bunga. Dunia ketiga ini sebenarnya lebih mudah dari dua dunia sebelumnya. Jika di dunia sebelumnya ia harus mencegah titik - titik plot yang terjadi pada setiap protagonis pria. Tapi di dunia ini ia hanya harus menurunkan kesan protagonis wanita didalam hati para protagonis pria.

Semua yang terlibat dengan Bella juga termasuk. Salah satunya Clare. Jika kesan buruk itu tertanam di hati para protagonis pria, maka sangat kecil peluang bagi protagonis pria untuk jatuh cinta pada protagonis wanita.

Hanya dengan beberapa kata, ia mampu menaikkan alur menjadi 95%. Ini benar - benar jackpot!

Melihat tangisan yang perlahan - lahan menghilang dengan deru napas yang lebih tenang. Albert bangkit sembari menggendong Alvin yang tertidur ke kamarnya. Meninggalkan  beberapa orang yang masih terdiam diruang tamu.

Jane tak bisa berkata apa - apa. Apakah 'ibu' yang dimaksud putranya adalah wanita yang pernah datang ke kediamannya saat itu? Wanita yang selalu memberi hadiah pada putrinya sebelum ia tahu fakta jika anak nya tertukar? Apakah wanita itu sudah tahu fakta jika putranya tertukar dan malah menyembunyikannya?!! Dan  sengaja datang untuk melihat Bella yang notabenya adalah putri kandung nya?

Ia tak tahu kata apa yang melukiskan hatinya saat ini. Kacau. Mungkin kata itu yang tepat ia rasakan saat ini. Tak ada yang mampu mengeluarkan isi hatinya atau sekedar menghela napas. Kelima pemuda itu jelas mengerti topiknya dan berwajah dingin. Tak ada yang tahu badai apa yang ada dihati mereka.

.

.

.

.

.

Suasana sekolah menjadi lebih menyenangkan ketika anak itu tidak masuk. Ia yang selalu menjadi nomor dua secara tiba - tiba dikrubungi teman - temannya yang berujar kagum ketika guru memujinya.

Dering telepon terdengar dari dalam tas, gadis itu menatap dan mengangkatnya pelan.

Satu nama tertera didalam telepon genggam

Ibu (ini dimaksud adalah Clare)

Ia mendengus, mematikannya dengan acuh dan kembali berjalan kegerbang sekolah. Sejak kejadian itu, siapa sangka jika ibunya kini malah menggantungkan hidupnya ditangannya. Sering meneleponnya hanya karena uang? Bagaimana bisa ia yang seorang gadis kecil memikirkannya?

Matanya menoleh kearah supir keluarga Alison yang sudah menunggunya di depan gerbang, ia berlari kecil dengan bersenandung, dan berkata.

"Paman, bisakah kami mampir sebentar ke toko kue?" Ujarnya senang, suasana hatinya tengah bahagia. Dan kue yang manis cocok untuk nya.

( TRANSMIGRATION) Dimensional TransmissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang