Chapter 13 - Camilan yang dibuat Mei

47 6 1
                                    

Di sore hari, dikelas setelah pelajaran sekolah selesai, Kouro yang telah membolak-balik buku tentang pemrograman dengan ekspresi serius kemudian menutupnya dan menyimpannya ke dalam tasnya.

Setelah menyapa beberapa temannya, Kouro kembali ke asrama dan bersiap-siap seperti mandi dan sebagainya untuk menemui Mei.

Kemarin, Mei telah mengundangnya untuk pergi ke tempatnya setengah jam lebih lambat dari biasanya.

Kouro tidak terlalu memikirkannya toh lagipula hari ini bukanlah hari libur mungkin saja Mei sedang ada kesibukan.

Setelah selesai mandi dan mengenakan pakaian kasual dengan rapi, Kouro kemudian memegang pedang bambu yang mulai usang dan rusak yang dia letakkan di sebelah tempat tidurnya.

Menatap keadaan pedang bambu itu, Kouro hanya dapat menghela nafas,
"Aku perlu membeli pedang latihan lain yang lebih kuat. Pedang bambu ini sudah sangat rusak, jika aku terus menggunakannya saat berlatih sendirian, pedang ini pasti akan rusak. "

Untungnya Kouro telah memesan pedang besi yang tahan lama dari toko online beberapa hari yang lalu, dia ingat pedang itu akan datang besok.

Itu bukan senjata yang ia siapkan untuk menghadapi Honkai Beast, pedang itu akan Kouro gunakan pada saat berlatih sendirian di asrama.

Lagipula senjata Biasa sama sekali tidak bisa menjadi pembawa energi Honkai dan ketajaman senjata tersebut tidak akan cukup untuk mematahkan pertahanan Honkai Beast.

Dengan pedang besi itu dia bisa berlatih ilmu pedang Hokushin Itto-ryu dengan lebih leluasa daripada menggunakan pedang bambu.

Sedangkan untuk berlatih ilmu pedang dengan Mei, tentu saja masih menggunakan pedang bambu.

Bagaimanapun juga saat ini Mei masih orang biasa menggunakan pedang besi masih terlalu berbahaya, jadi menggunakannya saat berlatih bersama bukanlah langkah yang bijak.

Dan ketika Kouro menyelinap ke akademi Senba tanpa ketahuan dengan teknik yang lebih maju--

...

"Aku membuat camilan ini untukmu, lihatlah apakah itu sesuai dengan seleramu."

Mei mengeluarkan makanan penutup yang disebut Strawberry daifuku wagashi, dari kotak makan siangnya.

Lapisan luarnya adalah Mochi yang kenyal dan lembut, lalu di dalamnya ada Stroberi yang dilapisi dengan pasta kacang merah manis dan cokelat.

Sepertinya Mei secara khusus menunda waktu pertemuan sebelumnya untuk menyiapkan ini.

Melihat empat buah daifuku Stroberi di dalam kotak yang ukurannya sedikit lebih besar dari telapak tangan orang dewasa, Kouro terkejut dan menatap mata gadis itu.

Tatapannya begitu dalam dengan senyuman dan kelembutan yang menenangkan.

"Ada apa? Apa kamu sudah makan malam, apa perutmu masih kenyang?"

Melihat bahwa Kouro tidak secara langsung mencicipi Daifuku Stroberi itu tetapi hanya melihat kepada dirinya membuat Mei bertanya dengan sedikit khawatir.

"Tidak, aku belum makan malam, jadi aku sedikit lapar."

Kouro menggelengkan kepalanya, dia mengambil satu dan mendekatkan manisan itu ke hidungnya.

"Wanginya benar-benar menyegarkan... " Gumam Kouro dengan senyuman kecil sebelum mengigit daifuku di tangannya.

*Munch*

Dia merasakan kenyal dan lembut mochi itu saat dia sedang mengunyah, tepat setelah itu muncul rasa manis dari cokelat dan rasa segar dan asam dari stoberi yang meledak memenuhi mulutnya.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang