Chapter 82 - Blood Rose

31 4 0
                                    

‘Himeko' dengan tegas mengangkat pedang di tangannya, api membara mulai menyelimuti pedang tersebut sehingga Kouro dan yang lainnya bahkan bisa merasakan api yang membara dari pedang tersebut.

*Swish!*

Dia mulai menyerang dan menargetkan Kouro terlebih dahulu.

Bulu kuduk Kouro langsung berdiri membuatnya merasakan bahaya yang sangat mematikan dari serangan tersebut.

Melihat serangan itu semakin dekat, Kouro mendorong Ayame menjauh, lalu melompat ke samping dan berguling untuk menghindari serangan itu.

*BAM!*

Serangan itu meninggalkan bekas di dinding gua di belakang Kouro, meninggalkan tanda-tanda bebatuan yang meleleh menjadi lava karena panas.

Menyaksikan hal ini, Kouro terbelalak dan berpikir, "Sial! Kekuatan Divine Key, Pedang Xuanyuan, lebih besar dari apa yang aku bayangkan!

Indranya memperingatkannya lagi tentang bahaya dan tanpa ragu-ragu dia berguling ke samping untuk menghindari serangan yang datang.

* BAM!*

Kouro mendapatkan kembali pijakannya dengan cepat dan bangkit, dia menoleh ke arah 'Himeko' yang mendekatinya secara perlahan sambil memberinya senyuman sadis.

Pada kenyataannya, Kouro memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk mengalahkan 'Himeko' ini. Tetapi dia harus mengerahkan semua kekuatannya sehingga dia memiliki kekhawatiran kalau 'Himeko' akan terluka parah.

Kouro menatap 'Himeko' dengan muram dan kemudian mengaktifkan [Sprint] sebelum berlari ke arah 'Himeko' dengan pedang yang mengarah padanya.

Menyadari hal ini, 'Himeko' menebaskan pedangnya secara horizontal.

*Ting!*

*Ting!*

* Ting! *

Katana dan Greatsword bertemu satu sama lain dan membentuk percikan api setiap kali mereka berbenturan, tangan Kouro bergetar hebat merasakan kekuatan Greatsword, tapi dia menahannya, dia mengertakkan gigi dan menatap Himeko sambil berteriak.

"Bangun! Himeko!"

Pedang di tangan Himeko tiba-tiba diselimuti kabut berwarna biru yang sangat dingin sampai-sampai membekukan sekeliling dan katana Kouro.

Melihat hal ini, Kouro mengaktifkan [Power Strike] dan dia bisa merasakan kekuatan yang sangat besar berkumpul di dalam dirinya, dia mencengkeram erat katananya dengan satu tangan dan mengayunkan tinju dengan tangan lainnya ke arah perut 'Himeko.

*BAMM!*

"Argh!"

'Himeko' memuntahkan darah dan terlempar ke belakang sebelum menabrak tembok tanpa berhenti dan menabrak tembok lain di belakangnya. Hal ini diulang sebanyak tiga kali sebelum berhenti di tembok keempat, meninggalkan sebuah kawah di atasnya.

Kepala 'Himeko'  tertunduk dengan rambutnya yang acak-acakan dan perutnya terdapat bekas tinju Kouro.

Meski begitu, tangan 'Himeko' tidak mau melepaskan 'Pedang Xuanyuan'.

Kouro berhenti sejenak untuk menarik napas dengan tergesa-gesa sambil mempertahankan postur tubuhnya, setelah itu, dia melihat sekeliling dan menyadari bahwa Kiana dan tiga orang lainnya sudah tidak menolongnya lagi.

"... Mhn? Tunggu sebentar, kenapa gadis-gadis itu belum menolongku?"

Kouro berbalik dan melirik ke samping, di sana dia melihat Kiana dan tiga lainnya dengan mulut ternganga karena terkejut.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang