15 menit kemudian.
Dengan kecepatan Helios yang sangat tinggi, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk kembali ke St. freya academy.
Kemudian, Helios mendarat di hanggar pribadi akademi St. freya.
Setelah pesawat berhasil mendarat, Kouro dan Ayame melepaskan sabuk pengaman mereka terlebih dahulu sebelum turun keluar, Ayame terlihat mengikuti di belakang Kouro.
"Whoa!!"
Ayame terpukau melihat pemandangan akademi St. Freya dari belakang Kouro, apalagi dengan cahaya matahari yang menyinari bangunan besar seperti istana yang dapat mereka lihat dari kejauhan.
"Indah sekali, bukan?" kata Kouro.
"Um!" Ayame menganggukkan kepalanya dengan gembira.
Setelah beberapa saat, Theresa juga turun dari pesawat sebelum berjalan di depan Ayame dengan langkah besar sambil merentangkan tangannya.
"Selamat datang di Akademi St. Freya!"
Setelah pernyataannya, theresa kemudian memberi tahu Ayame tentang peraturan dasar dan memberinya kunci cadangan untuk kamar tambahan di dalam rumah Himeko.
"Untuk lebih jelasnya, kamu bisa bertanya pada Himeko-sensei. ah, dia yang berambut merah di sebelah sana."
Setelah selesai, Theresa bergegas ke kantornya untuk membuat laporan tentang hari ini dan juga dokumen perekrutan Ayame.
tidak jauh dari posisi mereka berdua, Himeko, Mei, Bronya, dan Kiana sudah menunggu mereka dengan Kiana yang melambaikan tangannya ke arah Kouro.
"Kouro! di sini! di sini!"
menyadari hal itu, kouro menuntun ayame ke arah mereka dan menghampiri mereka.
Mei dan yang lainnya tersenyum lega saat melihat Kouro telah kembali dengan selamat.
__
1 jam sebelum Kouro dan dua orang lainnya kembali.
Di dalam rumah Himeko, di ruang tamu, terlihat Mei duduk dengan lesu di sofa, sepertinya mengkhawatirkan sesuatu dan di sampingnya ada Kiana dan Bronya yang sedang bermain game pertarungan HOMU.
"Ahh!!! aku kalah lagi." gerutu Kiana sambil menatap layar yang menunjukkan bahwa karakternya kalah.
"Ini adalah kemenangan ke-100 Bronya." kata Bronya dengan wajah kosong seperti biasanya.
"Ayo kita main sekali lagi! kali ini, aku yakin aku akan menang!" kata Kiana, jelas tidak mau menyerah.
45 menit kemudian.
"Ini adalah kemenangan ke-154 bagi Bronya dan juga kekalahan ke-154 bagi Kiana. Kiana benar-benar bodoh," kata Bronya sambil tetap memasang wajah datar.
"Hei! siapa yang kau sebut bodoh!?"
Setelah mengatakan itu, Kiana meletakkan joysticknya dan bersandar di sofa, melihat ke atas, sebelum tiba-tiba berkata, "Ahh... seandainya saja Kouro ada di sini..."
Gerakan Bronya berhenti seketika dan ia pun meletakkan joysticknya, "Subjek Kouro juga sudah berjanji pada Bronya bahwa ia akan bermain game pertarungan HOMU bersama dengan Bronya."
Kemudian, mereka berdua menghela napas dan saling menatap satu sama lain, lalu ke arah Mei yang masih duduk di sofa melamun.
Melihat Mei seperti itu, Kiana menggaruk-garuk kepalanya dengan kasar dan mau tidak mau mengumpat Kouro, "Hahh... kenapa dia selalu memaksakan diri, tidak bisakah dia beristirahat sebentar saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...