Setelah melihatnya pergi, Kiana merenungkan perkataan Himeko sebelumnya dengan dalam.
Honkai... Mengapa bencana ini ada dan selalu merenggut segalanya?
Merasakan krisis dalam hatinya, Kiana kemudian naik ke lantai atas berencana menemui Kouro yang berada di kamarnya.
Tetapi setelah ia mengetuk pintu kamar Kouro berkali-kali, anehnya tidak ada yang menjawab sehingga dia akhirnya membuka kamarnya yang anehnya tidak terkunci.
"Permisi~ Kouro! Apa kamu disana? "
Kiana masuk ke dalam dan melihat sekeliling. Ini adalah pertama kalinya dia datang ke kamar Kouro.
Tidak ada perbedaan mencolok dari kamarnya dengan kamar Kouro selain kamarnya tidak memiliki kulkas.
Dia kemudian menemukan kalau jendela kamar Kouro terbuka lebar.
Setelah berpikir sejenak Kiana merasa Kouro mungkin ada di atap.
Jadi dia mendekati jendela dan menjulurkan kepalanya keluar, dia memang menemukan Kouro yang sedang berbaring di atap menatap langit malam.
Hal ini membuat Kiana tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.
"Kouro, apa yang sebenarnya kamu lakukan di atas situ?"
Tanpa menoleh menatap Kiana, Kouro kemudian menjawab dengan nada santai.
"Aku sedang melihat pemandangan malam berbintang. Apa yang sedang terjadi? Kenapa kamu terburu-buru mencariku?"
Kouro tidak mencoba menguping pembicaraan antara Himeko dan Kiana tadi. Selain karena menghormati privasi mereka.
Dia juga dapat menebak kalau Himeko tidak akan memberitahukan berita yang sangat penting pada Kiana, selain tentang Erupsi Honkai yang baru saja terjadi.
Kiana tidak buru-buru menjawab, dia naik ke atap dan duduk di samping Kouro sambil menatap langit berbintang.
"Yah... sebentar lagi liburan sekolah, kan?"
Jadwal liburan SMA di Kota Nagazora jauh berbeda dengan apa yang Kouro ketahui.
Ada total tiga musim liburan sekolah; liburan musim dingin, liburan musim semi dan liburan musim panas.
Bertambahnya hari libur juga berarti akhir semester sekolah tidak lama lagi, yang mana seperti yang dikatakan Kiana, liburan sekolah akan segera tiba.
"Itu benar."
"Kalau begitu... Kouro, apa kamu punya rencana untuk liburan nanti?" Kiana bertanya dengan ekspresi khawatir yang membuat Kouro mengangkat alisnya.
"Aku belum punya rencana, memangnya mengapa kamu bertanya?"
Kiana terlihat merenung sejenak sebelum berkata, "Aku ingin Mei tinggal di sini ketika waktu liburan tiba. Lagipula, kita semua adalah teman. Jika kita semua tinggal bersama akan jauh lebih nyaman untuk pergi keluar dan bermain."
Kiana memiliki niat seperti itu supaya dia dapat melindungi dan menjaga Mei dan Kouro di dekatnya kalau-kalau sebuah kecelakaan terkait Honkai terjadi.
Sayangnya niat mulianya disalahpahami oleh Kouro.
Mendengar perkataan Kiana, ekspresi Kouro yang awalnya santai tiba-tiba menjadi serius bahkan membuatnya bangun dan duduk tegak.
'Benar saja, gadis ini masih jatuh cinta pada Mei.'
Kouro tidak menyangka kalau Kiana akan mengusulkan hal tersebut supaya dapat tinggal sekamar dengan Mei.
Dia memijat pelipisnya sambil menghela nafas panjang sebelum berkata.
"Haah... Kiana, gedung ini adalah asrama laki-laki Akademi Tachikawa, sudah ilegal bagimu untuk tinggal di sini dan sekarang kamu juga ingin mengajak Mei untuk tinggal di sini. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...