Waktu berlalu dengan cepat, hingga malam tiba.
Sebelumnya setelah Kouro mendengar pengakuan Mei, ia pergi keluar dari tempat evakuasi untuk menenangkan diri sambil menghabisi beberapa Honkai Beast yang ia temukan.
Sekarang, disinari oleh cahaya bulan, Kouro saat ini sedang berbaring sendirian di tempat tidur biasa di sebuah kamar kecil, kamarnya saat ini adalah kamar khusus yang digunakan sebagai tempat peristirahatan para Valkyrie.
Kamar ini tidak seharusnya digunakan hanya untuk satu orang, tapi karena Kouro sendiri adalah seorang prajurit laki-laki, jadi dia tidak memiliki teman sekamar.
Yah, meskipun ketika para Valkyrie mengetahui bahwa Kouro sendirian, mereka dengan cepat menawarkan diri untuk menjadi teman sekamarnya.
Namun sayangnya, Kouro dengan sopan menolak mereka semua termasuk Kiana dan yang lainnya.
Pada awalnya, memang seperti itu...
__
Kouro yang sedang berbaring di tempat tidur saat ini menoleh ke kanan menatap Sakura yang sedang duduk bersandar di dinding dengan mata terpejam.
"..." Sakura yang memejamkan matanya tampak memiliki ekspresi tenang dengan telinganya yang terlihat bergerak-gerak gelisah.
Sepertinya... Ekspresi tenangnya hanyalah sebuah kedok untuk menyembunyikan kegelisahannya...
"..." Kouro hanya bisa terdiam sambil melirik ke arah telinga Sakura yang bergerak dengan gelisah.
'Aku benar-benar ingin memegang telinga Sakura dan...' Pikir Kouro sambil berfokus pada telinganya.
Tepat ketika Kouro berpikir seperti itu, Sakura terlihat membuka matanya dan menatap Kouro dengan ekspresi waspada.
Ia terlihat peka terhadap tatapan seseorang, apalagi tatapan yang mengarah ke telinga rubahnya.
"Apa yang kamu lihat?" tanyanya dengan nada waspada.
"Sakura-san, apakah telinga rubahmu itu... apa itu... asli?" tanya Kouro.
Ya... Hal ini tidak mengherankan karena Kouro melihat bahwa Sakura memiliki sepasang telinga manusia dan juga sepasang telinga rubah.
Sakura menyentuh telinga rubahnya dengan ekspresi termenung sebelum menjawab, "Ya, telinga ini asli."
"Bolehkah aku menyentuhnya-" Kouro bertanya dengan cepat.
"Tidak." Dia dengan cepat ditolak oleh Sakura.
Percakapan mereka berakhir saat itu juga.
'Sungguh sangat canggung...' Pikir Kouro sambil tersenyum pahit.
Ia bangkit dari tempat tidur sebelum menoleh ke kiri untuk melihat Higokumaru yang sedang duduk di dekat balkon sambil memandangi bulan yang bersinar.
Bagaimana bisa Kouro menerima mereka berdua? Apa dia tidak takut akan kemarahan Kiana, Mei, Ayame, dan yang lainnya?
Sebenarnya Kouro sendiri yang mengundang mereka berdua untuk menjadi teman sekamarnya, tentu saja ia mengundang mereka dengan maksud tersembunyi, tapi tentu saja bukan maksud cabul atau kotor seperti itu.
Ia mengundang mereka berdua atau lebih tepatnya Higokumaru untuk menanyakan sesuatu tentang Era sebelumnya, dan tentu saja, tentang seseorang yang mirip dengannya, 'KOURO'.
Kouro tahu jika ia menanyakan hal ini pada Higokumaru, ia akan dicurigai, tapi saat ini ia tidak punya orang lain untuk menceritakan hal ini.
Terlebih lagi, Higokumaru atau yang lebih dikenal dengan nama RIN di era sebelumnya sepertinya mengenal 'KOURO' dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...