Akademi Tachikawa tidak seketat sekolah menengah lainnya yang Kouro ketahui karena akademi baru memulai pelajaran pada pukul 07:30 pagi.
Waktu tersebut tidak dianggap terlalu pagi bagi kebanyakan siswa.
Bahkan beberapa siswa malas yang lamban tidak akan kesulitan untuk bangun jam 7 pagi.
Apalagi untuk Kouro yang memiliki kebugaran fisik yang melebihi batas manusia biasa dengan hanya tidur selama 5 jam sudah setara dengan 8 jam tidur orang biasa.
Dia setiap hari mengawali paginya dengan bangun pada pukul 5 pagi untuk berolahraga memenuhi 'Daily Quest'.
Kemudian setelah itu dia akan sarapan menggunakan makanan yang dia simpan di dalam inventory sebelum akhirnya mandi dengan air dingin.
Kouro menatap cermin yang memantulkan penampilannya yang sedang merapikan seragam sekolahnya.
Setelah mengangguk puas dengan penampilannya yang rapi, Kouro melirik ponselnya untuk melihat jam yang menunjukkan pukul setengah tujuh.
Sejujurnya ilmu pengetahuan yang diajarkan di Akademi Tachikawa tidak lagi berguna bagi Kouro.
Dia telah diajari oleh tutor-tutor terbaik untuk tiap ilmu pengetahuan saat masih kecil dan bahkan dia memperdalam ilmu pengetahuannya dengan internet.
Karena itu dia tidak terlalu memperhatikan pelajaran disekolah dan menggunakan waktu tersebut untuk tidur siang.
Keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah, Kouro berhenti ketika dia melewati kamar yang ditempati Kiana.
Karena pintu kamarnya rusak, dia bisa melihat situasi umum di dalam dan seperti yang dia duga, Kiana masih belum bangun.
Kouro tidak berniat membangunkannya, dia hanya mengeluarkan sebuah kertas dan mencatat nomor kontaknya yang lupa ia beritahukan pada Kiana dan sejumlah uang tunai.
Sebagai informasi, Kiana telah mengembalikan kartu kredit yang Kouro pinjamkan sebelumnya.
Ketika dia membungkuk dan bersiap untuk meletakkannya di bawah pintu, dia menemukan benang sutra di bagian bawah pintu dan dua buah lonceng kecil.
Kouro mengangkat alisnya saat melihat ini, tak disangka Kiana yang terlihat bodoh menggunakan trik kecil ini untuk memastikan keselamatannya.
"Cukup bagus, tapi aku tidak tahu apakah suara lonceng kecil ini bisa membangunkan Kiana." Gumam Kouro.
Kouro awalnya ingin mencoba menggoyangkan lonceng kecil ini untuk memuaskan rasa penasarannya.
Tetapi mengingat saat ini Kiana masih tidur karena kelelahan, maka ia pun tidak jadi melakukannya dan memutuskan untuk membiarkan Kiana tidur dengan nyenyak.
Setelah itu dia berbalik pergi dengan langkah senyap.
____
Waktu pun berlalu, tiga jam kemudian, pada pukul 10 pagi.
Kiana yang telah tidur selama lebih dari sepuluh jam bangun dari tidurnya.
Dia meregangkan tubuhnya sebelum mengucek matanya dan menguap.
"Hoamm... Sangat nyaman untuk tidur di tempat tidur yang empuk~"
Merasakan cahaya matahari dari jendela, Kiana mengernyitkan alisnya sebelum tanpa sadar mengambil ponselnya.
"Jam berapa ini... Huh? Jam sepuluh, apakah aku tidur lebih dari 10 jam? Sepertinya aku sangat lelah. "
Mungkin karena itulah dia merasa sangat segar setelah bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...