Dini hari, di pusat kota Singapura.
Kouro dan Fu Hua menatap salah satu layar TV di belakang toko elektronik.
TV itu menyiarkan ledakan yang terjadi sebelumnya dan kemudian foto Fu Hua ditampilkan.
["Wanita tak dikenal ini melarikan diri dari Hotel Royal Queen tadi malam. Polisi menduga bahwa dia mungkin terkait dengan ledakan tersebut. Tolong hubungi polisi jika Anda melihatnya."]
Melihat fotonya di TV, Fu Hua mengangkat alisnya.
"Aku tidak menyangka polisi Singapura memiliki fotoku. "
"Mungkin Anti-Entropi memberikan foto itu kepada mereka. " jawab Kouro.
"Baiklah... Kalau begitu kita tidak bisa menghubungi Kiana. "
Kouro menonton siaran itu selama beberapa menit sebelum mengangkat alisnya, karena ternyata dia tidak disiarkan sama sekali tidak seperti Fu Hua.
"Aneh. Kenapa aku tidak ada di sana? "
Fu Hua melirik Kouro sejenak sebelum berkata, "... Mungkin karena kamu tampan. "
Kouro tertawa kecil mendengar kata-katanya, "Hahaha kamu pasti bercanda .... Tidak mungkin polisi Singapura tidak profesional seperti itu."
"... " Ekspresi Fu Hua tidak berubah.
"Kamu bercanda, kan?"
"Aku tidak bercanda, selama kamu adalah pemuda yang sehat dan tampan, kamu akan diberi hak istimewa. "
Kouro entah bagaimana teringat negara tertentu di kehidupan sebelumnya, selama kamu tampan, kaya dan yang lebih penting, berkuasa, kamu akan selalu dilindungi oleh hukum.
'Sepertinya menjadi tampan juga tidak buruk.'
"Ngomong-ngomong Kouro..." Fu Hua menoleh untuk melihat Kouro, atau lebih tepatnya tubuh bagian atasnya.
"Ada apa?"
"Apakah kamu tidak kedinginan? Dari semalam kamu tidak memakai baju sama sekali. "
"Tidak juga, tubuhku kuat, lagipula tidak ada polisi yang akan menangkap ku karena tidak memakai baju, kan?"
Mendengar kata-kata Kouro, mulut Fu Hua bergerak-gerak sedikit, "... Mungkin."
Tak jauh dari lokasi mereka, seorang anak yang sedang menggandeng tangan ibunya menunjuk ke arah Kouro.
"Bu, lihat, pria tampan itu tidak memakai baju. "
"Shussh, jangan asal tunjuk orang asing." Ibu anak itu menarik anaknya menjauh meskipun matanya sesekali melirik ke arah tubuh Kouro.
"Sepertinya kita harus segera mencarikan baju baru untukmu, Kouro."
Melirik ke arah beberapa anak perempuan yang menatapnya dengan tatapan aneh, Kouro dengan cepat mengangguk.
Dia lupa membeli baju cadangan baru dan bahkan baju cadangan yang ada di Inventory pun sudah tidak muat.
"Ikuti aku." Fu Hua berjalan diikuti oleh Kouro menuju gang kumuh yang sepi tidak jauh dari tempat mereka.
Lima belas menit kemudian, mereka tiba di sebuah pintu dengan papan gambar di atasnya.
Fu Hua tanpa banyak bicara langsung masuk ke dalam bar ini diikuti oleh Kouro.
Ternyata ruangan yang mereka masuki adalah sebuah bar kecil, Kouro melihat sekeliling dengan penasaran.
Bar tersebut sepertinya baru saja dibuka karena tidak ada pelanggan sama sekali selain seorang bartender pria yang sedang membersihkan gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...