Apa yang harus Mei lakukan sekarang? Memesan segelas air langsung dari pemilik kedai? Layanan ekstra semacam ini membutuhkan biaya yang lebih mahal.
Kouro sebelumnya mengatakan bahwa dia akan menanganinya. Tetapi meskipun itu hanya sedikit biaya, tidak sopan untuk langsung memesannya tanpa pendapat Kouro.
Tapi dia juga sedikit malu, berpikir bahwa dia akan tersedak saat makan malam, bukankah itu sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh seorang wanita?
Mei yang sedang berpikir dengan panik, tiba-tiba mendengar suara Kouro.
"Permisi! tolong beri aku dua gelas jus jeruk."
Tentu saja, restoran semacam ini tidak akan mencantumkan air putih di daftar menu, jadi Kouro hanya bisa memesan jus.
Apakah dia melihatnya tersedak saat ini atau hanya kebetulan memesan minuman? Mei tidak tahu.
Saat dia merasa lega dan merasa beruntung, dia mendengar bisikan Kouro di sampingnya.
"Tidak perlu terburu-buru untuk makan, apakah kamu terlalu lapar? Haruskah aku memesan satu set makanan lagi untukmu?"
Mendengar kata-kata Kouro membuat Raiden Mei semakin malu.
"Tidak!"
Dia sudah tahu kalau Kouro bercanda dengan dirinya untuk sedikit meringankan suasana canggung.
Meskipun begitu Mei sekarang merasa kalau kesan dirinya sedikit buruk di mata Kouro.
Lagi pula perempuan mana yang akan tersedak saat makan malam bersama?
Jika Kouro tahu apa yang Mei pikirkan, dia hanya bisa mengatakan bahwa dia terlalu banyak berpikir.
Mei merasa jauh lebih baik setelah meminum jus jeruk.
Teringat lelucon Kouro sebelumnya, Mei yakin bahwa Kouro memesan jus jeruk setelah melihat dia tersedak.
Sebenarnya Kouro lupa memesan minuman sehingga ia memesan jus jeruk yang kebetulan juga pada saat Mei tersedak makanan.
Mei mengira pengamatan dan perhatian Kouro agak mirip dengannya.
Bagi Mei ini adalah pengalaman yang sangat baru baginya, karena dulu saat dia masih menjadi nona muda perusahaan ME banyak sekali orang yang berkumpul di sekelilingnya.
Tetapi sayang sekali mereka hanyalah siswa SMA biasa yang masih belum terlalu memahami 'gambaran besar' kecuali beberapa orang saja.
Selain pujian kosong, dan keakraban yang tidak mengenal situasi, Mei tidak mendapatkan lebih banyak lagi.
Untuk waktu yang lama dia telah memainkan peran merawat orang lain dan untuk pertama kalinya dia dirawat oleh orang lain dengan perhatian seperti itu, sejujurnya itu terasa... Sangat nyaman.
"Apa kamu membawa seseorang yang kamu sukai untuk berkencan, anak muda?"
Pemilik kedai menanyakan hal ini dengan rasa ingin tahu ketika dia melihat tidak ada pelanggan selain dua anak muda di depannya.
Pada saat jni sambil berdiri di samping meja berbentuk U, pemilik kedai menatap Kouro dengan penuh ketertarikan, menanti-nanti untuk melihat anak muda ini menunjukkan ekspresi malu-malu karena rahasianya telah terbongkar.
Tentu saja, pemilik kedai menanyakan hal ini setelah mengamati dengan saksama.
Setelah melihat gerak-gerik Mei dan kekhawatiran yang diungkapkan oleh Kouro saat memesankan minuman untuk Mei (secara kebetulan), ia yakin bahwa mereka berdua bukanlah kakak beradik.
Pemiliki kedai saat ini seperti seorang teman dekat atau tukang gosip yang hanya bertanya karena penasaran.
Jika tidak, jika kamu secara tidak sengaja menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta dan membuat pelanggan tidak puas, kamu akan gagal sebagai pemilik kedai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...