Chapter 47 - Archangel

38 7 0
                                    

Setelah Kouro berhasil mencegat dan membunuh semua Honkai Beast yang ada di dalam benteng.

Dia menyadari bahwa tidak ada lagi Honkai Beast yang mencoba menerobos masuk ke Kota Nagazora dari luar.

Jadi, dia mulai mencari Honkai Beast di sekitarnya sambil berlari ke lokasi Kiana dan Mei.

Saat ini, hanya ada Zombie yang lemah yang merupakan orang-orang lemah, cacat dan sakit yang telah berubah menjadi Zombie karena korupsi Energi Honkai.

Karena hewan-hewan yang dipelihara sebagai hewan peliharaan telah dibawa dalam evakuasi sebelumnya.

Lagipula, mereka tahu betul bahwa secara umum, dibandingkan dengan manusia yang menjadi Zombie, hewan yang dirusak oleh Honkai Energy akan berubah menjadi Honkai Beast yang jauh lebih berbahaya.

Jadi, tidak ada yang keberatan dengan keputusan pemerintah Kota Nagazora yang mengalokasikan banyak tenaga untuk mengangkut hewan.

Namun, pasti akan ada satu atau dua yang lolos dari jaring. Hewan-hewan yang lolos tersebut bukanlah hewan peliharaan, melainkan burung-burung liar yang sedang terbang di angkasa.

Ada ratusan atau ribuan burung terbang yang terkorosi oleh Energi Honkai karena tidak dapat melarikan diri tepat waktu.

Hal ini mengubah mereka menjadi Honkai Beast tipe Seraph dengan codename 'Archangel' yang dapat terbang di angkasa.

Dibandingkan dengan Honkai Beast tipe Chariot yang dihadapi Kouro tempo hari, Honkai Beast tipe Seraph tidak memiliki pertahanan yang kuat dan bisa dibunuh dengan senjata konvensional.

Hal yang berbahaya dari Arcangel adalah mereka selalu berkelompok dan juga memiliki keterampilan manuver di udara yang tinggi.

Dalam game, mereka ditunjukkan selalu bergerak secara bergerombol seperti kumpulan lalat dan menyerang dengan tebasan angin dari sayap mereka.

Di atap sebuah gedung tinggi di dalam Kota Nagazora, Kiana yang baru saja menelepon Kouro, tiba-tiba saja menjadi sasaran para Archangel.

Ekspresi Kiana menjadi serius saat melihat lusinan Archangel terbang mengitarinya sambil menyerang menggunakan tebasan angin.

Jika ini dalam situasi normal, dia tidak terlalu kesulitan mengalahkan gerombolan Archangel ini, apalagi dia memiliki [Artemis Guardian] ditangannya.

Yang menjadi masalah adalah dia harus bertarung sambil melindungi Mei yang ternyata lebih menyulitkan dari yang dia perkirakan.

Archangel selain memiliki kecepatan tinggi juga memiliki keterampilan manuver yang hebat menyulitkan Kiana untuk membidik.

Dia harus berhati-hati dalam menggunakan [Artemis Guardian] yang memiliki daya serang sangat kuat. Kiana takut kalau tembakannya akan merusak tempat mereka berada.

*BANG! *

Mei yang hanya bisa menonton dari samping terlihat memasang ekspresi sedih karena merasa menjadi beban. .

Dia menggenggam erat pedang besi yang di berikan oleh Kouro beberapa hari yang lalu.

'Aku tidak dapat berdiam diri saja. Aku harus membantu, Kiana! ' Berpikir seperti itu, Mei terlihat membulatkan tekadnya dan memasang ekspresi serius.

Dia menatap salah satu Archangel yang menukik turun ke arah mereka, Mei kemudian menarik nafas dalam-dalam mengumpulkan momentum.

5 meter...

3 meter...

'SEKARANG!'

Mata Mei menjadi tajam dan menebas dengan segenap kekuatannya.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang