Chapter 140 - [Dark Knight : Reaper]

31 5 0
                                    

"Argh!" Kouro tampak terpesona sebelum jatuh terlentang dengan tubuh penuh keringat di sebuah ruangan besar.

"Aku kalah..." katanya terengah-engah sambil menatap langit-langit, dia berbicara kepada Durandal yang berdiri di depannya.

[Kelelahan: 85]

Durandal juga terlihat berkeringat, tapi tidak seperti Kouro yang berbaring telentang, dia masih berdiri tegak.

Tampaknya dari segi stamina, Kouro masih kalah dari Durandal.

Yah... Ini tidak aneh, mengingat seorang Valkyrie, apalagi Valkyrie peringkat S seperti dia harus siap 24 jam untuk misi mendadak seperti Erupsi Honkai.

Durandal terlihat mengenakan hotpants hitam ketat dengan kaos putih pendek yang memperlihatkan perutnya dan dengan rambutnya yang diikat ekor kuda, pakaiannya yang basah kuyup oleh keringat memperlihatkan pemandangan yang indah, tapi sayangnya, Kouro tidak memiliki energi untuk melihat itu.

"Durandal-sama, handuk dan air minummu. " seorang gadis cantik dan anggun yang mengenakan pakaian pelayan menyerahkan handuk dan air minum kepadanya.

Dia adalah Rita, ajudan Durandal.

Kouro bertemu dengannya kemarin secara tidak sengaja saat dia sedang jogging, dia bertemu Rita saat dia berkebun.

Dan entah bagaimana ketika Rita melihatnya, dia langsung mengenali namanya dan memperlakukannya dengan sopan meskipun dia baru saja bergabung.

Kouro teringat perkataan Susannah bahwa Rita adalah seorang Valkyrie yang mengingat semua nama-nama orang di Schicksal bahkan yang baru bergabung seperti dirinya.

Ngomong-ngomong, Kouro dan Durandal saat ini baru saja menyelesaikan sparing, lebih tepatnya bertarung menggunakan bela diri tangan kosong, sparing ini sudah sering terjadi semenjak Kouro selesai bertarung dengan Ana dan Lin.

Namun meskipun begitu, Kouro selalu kalah dalam sparing melawan Durandal, baik secara pengalaman maupun teknik, ia selalu kalah.

Namun ia tidak merasa sedih, justru ia merasa senang karena memiliki teman sparing, lagipula dengan levelnya saat ini sangat sulit untuk mencari lawan yang sepadan dalam sparing.

Ia teringat ketika sparing dengan Kiana, Mei, Ayame, bahkan Theresa dan Himeko, ia dapat mengalahkan mereka semua dengan mudah meskipun melawan dua orang terakhir membutuhkan tenaga yang cukup besar.

Kouro dapat merasakan bahwa kemampuan bela dirinya meningkat dengan cepat dan mungkin dalam beberapa bulan ke depan keterampilannya akan meningkat satu tingkat menjadi [Grandmaster].

"Kouro-sama, apa kau mau juga?" Rita menawarkan air minum dan handuk baru.

"Tentu, terima kasih Rita-san. " Kouro mengambil handuk itu dan ketika dia hendak menyeka wajahnya, dia menggerakkan hidungnya, dia mencium bau harum seperti bunga mawar dari handuk itu.

Dia tidak terlalu memikirkannya dan dengan cepat menyeka wajahnya karena dia ingat Rita adalah seorang pelayan, jadi Kouro berpikir dia mungkin mencuci handuk ini dengan sabun berkualitas tinggi.

Setelah itu dia kemudian mengambil botol air dari tangan Rita.

Dia dengan cepat meminumnya sebelum berhenti dan mengedipkan matanya dengan bingung.

Ia kemudian menatap botol itu dengan tatapan aneh, sebenarnya tidak ada yang aneh dengan botol air itu selain rasanya... 'segar' mungkin?

Kouro tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk menggambarkan rasa air tersebut.

Dia kemudian menatap Rita dengan bingung dan bertanya, "Rita-san, sebenarnya air apa ini? "

"Mhn? Apa ini tidak sesuai dengan selera Kouro-sama?" tanya Rita.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang