Kiana yang gerakannya terhenti kemudian tampak menundukkan kepala hingga menyembunyikan ekspresinya saat ini.
"Kouro... Apa kau tak ingat aku?... Apa kau tidak ingat Mei-senpai? .... Apa kau tidak ingat Bronya-chan? Apa kau tidak ingat semuanya?!" Suara Kiana meninggi, dia menatap Kouro dengan mata memerah.
"Aku berbohong. "
"Ha?" Kiana mengerjap beberapa kali, ia tidak menyangka kalau Kouro berbohong.
"Yah... Melihat wajah murammu tadi, aku ingin membuat lelucon, jadi aku berpura-pura mengalami Amnesia... Bagaimana menurutmu?" Kouro berkata sambil menggaruk-garuk kepalanya dan tersenyum.
"He... Hehehehe. " Kiana tertawa dengan nada menyeramkan.
Mendengar tawanya yang menakutkan, dia menatapnya dengan ekspresi sedikit takut, "Kiana... -san, kamu tidak gila, kan?"
Kiana tersenyum lembut, tapi itu membuat Kouro merinding.
*BAM! *
Di rumah sakit, terdengar suara pukulan yang sangat keras diikuti dengan suara jeritan sumbang.
__
"Aku minta maaf... "
Dengan wajah babak belur hingga tak bisa dikenali, Kouro meminta maaf kepada Kiana.
Kiana melipat tangannya dan menatapnya dengan cemberut.
Kouro menggaruk lehernya, ia tampak berpikir sejenak sebelum bertanya, "Ngomong-ngomong... Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"
Kiana tidak menjawab tetapi hanya mengangkat dua jari.
"Aku tidak sadarkan diri selama dua hari?"
Dia menggelengkan kepalanya.
"Dua minggu?"
Kiana menggeleng lagi dan menjawab, "Kamu sudah tidak sadarkan diri selama dua bulan, Kouro. "
"Dua bulan?! "
Kouro sama sekali tidak merasa lapar atau bahkan haus, ia melihat tangannya yang tidak terlihat kurus sama sekali lalu menyentuh wajahnya, ia masih bisa merasakan kulitnya yang masih halus dan kenyal.
Dia kemudian menatap Kiana dengan curiga, "Kamu tidak berbohong padaku kan, Kiana?"
"Tentu saja, aku tidak seperti orang yang berpura-pura kehilangan ingatan. "
Kouro tersenyum malu mendengar kata-katanya.
"Kalau begitu Kouro, aku akan memberitahu yang lain dulu. Oh dan ini cermin. " Kiana memberikan sebuah cermin kecil sebelum pergi.
Kouro memegang cermin itu dengan bingung tapi tidak terlalu memikirkannya.
Melihat Kiana pergi, ekspresi Kouro menjadi tenang, ia kemudian mengangkat kepalanya, matanya terlihat tidak fokus.
Kouro merasakan sebuah ingatan aneh di dalam benaknya, ingatan itu berasal dari seseorang yang memiliki nama yang sama dengannya, namun ia tidak dapat mengingat dengan jelas ingatan itu karena ingatan itu terpecah-pecah.
'Apakah ini... Ingatan orang itu?'
Kouro memikirkan pria yang memiliki nama yang sama dengannya, tidak, mungkin dia yang memiliki nama yang sama dengan pria itu.
Dia juga ingat kata-kata pria itu, bahwa dia menunggunya pada hari itu... Apa arti hari itu?
Siapakah pria itu sebenarnya?
Apakah Fu Hua melihat bahwa penampilannya sama dengan pria itu sehingga dia mengira bahwa dia adalah reinkarnasi dari pria itu?
Memikirkan hal ini, Kouro memiliki tebakan yang samar-samar mengenai identitas pria itu, tapi... Jika tebakan ini benar...
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...