Chapter 113 - Invasi Anti-Entropi (7)

31 4 0
                                    

'Mei' menatap 'Ayame' dengan dingin dan berkata dengan suara yang dalam.

"Apakah kamu ingin mati sebagai pelakor?"

Petir berwarna ungu terlihat mengalir di sekeliling tubuhnya.

"Pelakor? Kamu bukan siapa-siapanya Kouro. Sebaliknya, kamulah yang pelakor, mengganggu hubunganku dengan Kouro."

'Ayame' juga tidak mau kalah, beberapa lusin akar berduri mulai tumbuh dari tanah dengan setiap ujungnya mengarah ke 'Mei'.

Mata mereka bersinar dan menatap satu sama lain dengan aura Herrscher mereka yang juga beradu.

Kouro yang berada di tengah-tengah, merasakan kedua aura mereka yang saling beradu membuatnya sangat tidak berdaya.

Hal ini berlangsung selama beberapa menit dan tepat saat situasi akan memuncak, mereka berdua berbalik dan menatap Kouro secara bersamaan.

"Kouro siapa yang paling kamu sukai!?" x2

Mereka berdua tampaknya telah mencapai kesepakatan, jadi biarkan Kouro yang memilih.

Tapi ini hanya akan memperburuk situasi.

Kouro yang terlihat tercengang dengan kata-kata mereka berdua, kemudian memasang ekspresi serius sambil berpikir.

'Sialan! Apa yang harus aku lakukan? Kelangsungan hidup umat manusia saat ini ada di tanganku! Jika aku memilih salah satu dari mereka berdua, itu hanya akan memperburuk situasi dan jika aku memilih mereka...'

Kouro merasa nyawanya mungkin tidak akan terselamatkan, jadi dia tidak berani memikirkan hal ini.

'Pikirkan Kouro! Pikirkan! Sialan! Aku telah meningkatkan status Intelijenku untuk situasi darurat seperti ini, tapi aku bahkan tidak bisa memikirkan satu pun rencana! '

Lagi pula, bayangkan saja ditatap oleh dua makhluk yang bisa menghancurkan dunia.

Jika itu adalah manusia biasa, mereka mungkin sudah mati ketakutan. Untunglah Kouro masih terlihat tenang dan bisa berpikir secara kritis.

'Kalau begitu .... Hanya ada satu cara! '

Kouro, yang telah berpikir keras, akhirnya mengangkat kepalanya.

Dia melihat 'Mei' dan 'Ayame' yang menatapnya penuh harap.

Di bawah tatapan penuh harap mereka, mereka melihat Kouro menarik napas dalam-dalam sebelum memasang ekspresi serius.

"AKU ADALAH SEORANG LOLICON! "

Ekspresi 'Mei' dan 'Ayame' langsung membeku.

"Eh?" x2

"AKU ADALAH SEORANG LOLICON." Kouro berkata sekali lagi dengan ekspresi serius.

"Tipeku adalah gadis yang berada di antara usia 10 sampai 14 tahun."

Kemudian dengan ekspresi percaya diri, Kouro menunjuk dirinya sendiri dengan ibu jarinya.

"ITULAH MENGAPA GADIS YANG AKU SUKAI ADALAH BRONYA!"

Kouro merentangkan tangannya seperti sebuah kemenangan meskipun hatinya saat ini berkata sebaliknya.

'Berakhir! Hidupku telah berakhir! Aku harap Bronya tidak akan membenciku karena ini...'

Air mata seorang pria jatuh dari pipi Kouro tanpa disadari oleh 'Mei' dan 'Ayame' yang otaknya tidak dapat memproses kata-kata Kouro yang luar biasa.

Kouro mengorbankan harga dirinya sebagai seorang pria demi kelangsungan hidup umat manusia, sebuah pengorbanan yang tidak diketahui oleh siapa pun.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang