Chapter 167 - Melawan yang Terkuat?

38 6 0
                                    

Pada saat yang sama, di kantor pusat utama Schicksal.

"APA!!!"

Teriakan yang sangat keras terdengar.

Di depan kamar Kouro, Kiana bersama Mei, Ayame, dan Bronya menatap Ragnarok yang ada di depan mereka dengan tatapan tak percaya.

"Kouro akan pergi berlibur selama sebulan!?" Ayame bertanya dengan ekspresi aneh.

Melihat mereka semua, Ragna kemudian menganggukkan kepalanya sebelum menghela nafas, "Ya ... jika bukan karena Oveerser yang memberitahuku ... Aku juga tidak akan tahu kalau dia sudah pergi."

"Apa kau tahu kemana dia pergi dan dengan siapa?" tanya Kiana cepat.

"Dari apa yang Oveerser katakan, Kouro-kun pergi berlibur ke Paris, dan dia bilang kalau Kouro pergi sendirian." Ragna menjawab.

Kiana mengucapkan terima kasih terlebih dahulu sebelum menoleh ke arah Bronya dengan ekspresi serius.

"Aku mengerti, terima kasih. Bronya! Cepat lacak keberadaan Kouro dengan menggunakan kemampuan meretasmu!"

Bronya berbalik menatapnya dengan ekspresi datar, "... Bukankah itu tindakan kriminal?"

"Ehhh... Bukankah tidak apa-apa? Lagipula, mungkin saja Kouro saat ini terjebak dalam sesuatu, seperti dikejar-kejar gadis-gadis misalnya." Kata Ayame.

"Dengan kekuatan subjek Kouro, Bronya menghitung bahwa hal itu tidak mungkin terjadi."

Melihat bujukannya tidak berhasil membujuk Bronya, Ayame kemudian menghela nafas sebelum menatap Mei dengan ekspresi memelas.

"Bronya-chan, aku juga ingin tahu di mana Kouro-kun sekarang." Mei berkata dengan mata melengkung dan senyum lembut.

Melihat senyuman lembut Mei, Bronya tiba-tiba merinding sebelum akhirnya bekerja sama melacak keberadaan Kouro di bawah pengawasan mereka semua.

Sebenarnya, semua perangkat elektronik yang terhubung dengan internet milik Kouro telah disadap dan dikendalikan oleh Bronya sejak lama, sehingga tidak perlu waktu lama untuk melacak keberadaan Kouro.

Beberapa menit kemudian, alis Bronya terlihat sedikit berkerut ketika ia tidak menemukan keberadaan Kouro sama sekali.

"Bronya tidak dapat menemukan subjek Kouro. Bronya hanya bisa menemukan bandara tempat subjek Kouro berangkat."

"Eh?! Apa itu berarti Kouro menghilang?" Kiana bertanya dengan khawatir.

"Belum tentu, mungkin Kouro sudah tahu kalau semua alat elektroniknya sudah disadap jadi dia sengaja mematikannya atau bahkan sengaja tidak membawa alat elektronik." Kata Ayame.

Kouro sebenarnya membawa ponsel tapi dia memasukkannya ke dalam 'Inventaris' sehingga tidak terdeteksi oleh Bronya.

"Mungkin dia pergi ke Paris untuk bertemu dengan seorang gadis jadi dia pergi diam-diam..." Kata Ragna dengan nada bercanda.

"Kalau begitu kita harus mengejarnya!" Kiana berkata dengan tegas.

"Benar, kita harus mengejarnya!" Ayame menganggukkan kepalanya.

Mei masih tersenyum tapi melihat tangannya yang mengepal keras, sepertinya dia juga memiliki pemikiran yang sama.

Ragna yang melihat semua ini tersenyum kaku, hanya ada satu pikiran di benaknya.

'Maafkan aku Kouro, aku hanya bisa berdoa untuk keselamatanmu...'

__

Di sisi lain.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang