Chapter 14 - Belanja? Kencan!

56 7 43
                                    

Sejak di reinkarnasi kan ke dunia ini, Kouro tidak memiliki cukup waktu untuk melihat-lihat kota Nagazora dan sekarang dia dapat melakukannya sambil mengakrabkan hubungannya dengan Mei.

Memang benar seperti sebuah pepatah, "Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui."

Karena Kouro setidaknya ingin melihat kota kelahirannya dengan lebih baik sebelum menjadi Reruntuhan.

Akademi Senba agak sepi di malam hari, tapi ketika mereka berdua berjalan keluar dari akademi. Mereka menyadari bahwa kota Nagazora di malam hari ternyata sangat ramai.

Bagaimanapun juga, ini adalah kota besar yang baru untuk mengatakan bahwa kota ini sangat hidup tidaklah berlebihan.

Ketika Kouro datang ke akademi Senba dari akademi Tachikawa sebelumnya, ia lebih memilih jalan yang pendek dan sepi.

Namun karena Honkai dunia ini memiliki lebih sedikit penduduk laki-laki, dan bahkan lebih sedikit anak laki-laki.

Jika dia berjalan di jalan yang ramai, Kouro terkadang akan bertemu dengan wanita yang meminta informasi kontaknya dan beberapa bahkan mengajaknya berkencan.

Kouro tidak punya waktu untuk melayani para wanita itu.

...

Tidak dapat disangka kalau sudah hampir seminggu telah berlalu dan sekarang dia berjalan dengan Mei keluar untuk 'Kencan'.

Sayangnya dia masih berada di level satu yang sejujurnya membuat Kouro sedikit khawatir.

Jika sebelumnya ia memiliki senjata pemusnah maka Kouro sudah lama sekali naik level. Sayangnya senjata seperti itu tidak banyak beredar bahkan di pasar gelap pun jarang sekali yang menjual senjata tersebut.

Namun, berjalan bersama dengan Mei sekarang membuat Kouro dengan sendirinya menekan semua emosi negatif di dalam hatinya.

Jalan yang mereka lalui bukanlah jalan yang biasa Kouro lalui, namun jalan yang mereka lalui adalah jalan yang ramai.

Para wanita yang datang dan pergi terlihat dimana-mana dan ketika mereka melihat kehadiran Kouro, mata mereka berbinar-binar.

Tetapi kemudian mereka menemukan Mei di samping Kouro yang membuat mata mereka meredup.

Mereka membandingkan diri mereka dengan Mei dan menemukan bahwa terlepas dari kecantikan, kepribadian dan ukuran mereka tidak dapat bersaing dengan Mei sehingga mereka hanya bisa menghela nafas dalam kekecewaan dan pergi dengan sedih.

Yah ini tidak mengherankan, lagipula Mei sebelumnya adalah seorang nona muda yang selalu menerima banyak perhatian yang membuat pesona dan kepribadiannya tumbuh.

Tetapi kemudian karena masalah dengan keluarganya, kepribadiannya tumbuh lagi hingga pada tingkat yang membuatnya secara alami tidak terlalu gugup dan malu ketika diperhatikan oleh banyak orang.

"Ngomong-ngomong Mei-senpai, selain dari Strawberry daifuku itu? Apa kamu juga membuat sesuatu yang lain juga?" Tanya Kouro dengan santai.

Bahkan jika dia tidak terbiasa dengan jalan yang ramai ini, Kouro sebagai seorang pria tidak mungkin membiarkan Mei berinisiatif memimpin.

Meskipun itu sepertinya adalah norma di dunia ini.

Untungnya, nama-nama toko di jalan tertulis dengan jelas, Kouro yang memiliki indera dua kali lipat lebih kuat dari orang biasa dapat melihatnya dengan mudah dan tidak bingung apa yang harus dilakukan.

Kouro melakukannya untuk setidaknya mengurangi beban di hati Mei.

Ayah Mei, Raiden Ryoma dipenjara beberapa bulan yang lalu dan ibunya sudah lama meninggal akibat tidak mengontrol Stigmatanya yang membuatnya menjalani rehabilitasi selama 3 bulan.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang