Sejak lebih dari setahun yang lalu, setelah ayahnya menghilang karena alasan yang tidak diketahui.
Kiana berpikir itu ada hubungannya dengan Erupsi Honkai sehingga dia kemudian memulai perjalanannya untuk menemukan ayahnya dan menyelidiki Erupsi tersebut tersebut.
Sayangnya, dia tidak memiliki petunjuk sedikit pun tentang keberadaan ayahnya dan bahkan penyelidikannya terhadap Erupsi Honkai tidak membuahkan hasil.
Dia bahkan belum menemukan Honkai Beast dan Undead sampai sekarang.
Ketika dia masih tinggal bersama ayahnya dulu, mereka berdua selalu dapat dengan mudah menemukan honkai.
Mungkinkah honkai telah dilenyapkan oleh usaha bersama antara dia dan ayahnya?
Sejauh ini meskipun ia selalu memiliki tujuan aksi, sebenarnya Kiana hanya berkeliaran.
Mengandalkan kartu bank yang ditinggalkan ayahnya Kiana tidak memiliki masalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ayahnya juga berpesan jika ia memiliki masalah ia dapat pergi ke far East Branch dan menemukan seseorang bernama Theresa yang merupakan bibinya.
Sayangnya Kiana tidak mengingat nama bibinya, tapi untungnya nama tempat Far East Branch masih diingatnya sehingga dia akhirnya datang ke Kota Nagazora.
Pada awalnya perjalanannya cukup nyaman dengan kartu bank milik ayahnya, Kiana dapat menjalani kehidupan sebagai 'NEET' tanpa khawatir soal makan dan minum.
("NEET : "Youth Not in Education, Employment, and Training".)
Namun suatu ketika dalam perjalanan panjangnya dari Eropa ke Kota Nagazora, Kiana sayangnya dengan ceroboh kehilangan kartu banknya.
Mungkin jatuh di bandara Eropa atau tertinggal di pesawat atau mungkin terjatuh setelah sampai di Kota Nagazora, Kiana tidak tahu pasti, dia hanya bisa mengeluh tentang nasib buruknya.
Jika ayahnya memiliki kartu bank, tidak bisakah dia memberikan lebih banyak kartu, Ayah sangat pelit.
Setelah kehabisan uang, Kiana harus melalui proses penerbitan ulang kartu bank untuk menggunakannya lagi.
Sayangnya dia lagi-lagi dengan ceroboh datang ke bank yang salah terlebih dahulu, untungnya pegawainya baik sehingga Kiana dituntun ke bank yang benar.
Tetapi kemudian Kiana mengetahui bahwa penerbitan ulang kartu bank membutuhkan identitas pengguna yaitu milik Siegfried Kaslana.
Kiana tidak memiliki sertifikat identitas ayahnya yang membuatnya tidak dapat mencetak ulang kartu banknya.
Mau tidak mau tanpa uang dia tidak dapat membeli makanan, dia hanya dapat menggantungkan harapannya kepada bibinya
Tetapi bahkan setelah seharian Kiana masih belum dapat menemukan bibinya, Theresa.
Singkat cerita, setelah akhirnya melihat sebuah Gedung yang terbengkalai (Gedung Asrama Pria), dia akhirnya memiliki tempat untuk bermalam.
Dia tidak terlalu memikirkannya ketika menemukan kalah gedung terbengkalai itu memiliki kamar yang terawat dan lengkap.
Sekarang dia memikirkan masalah perutnya yang selalu protes, untungnya dia diberikan permen yang tidak bisa membuat perutnya kenyang yang malah berujung membuatnya berhutang 100 Juta Yen.
Oh benar ada hutang perasaan juga, hal ini membuat Kiana pusing dan merasa ingin tantrum.
"Tidak mungkin, bagaimana bisa sampai seperti itu?!"
Intuisi Kiana mengatakan padanya bahwa Kouro seharusnya berbicara omong kosong, tapi pikirannya mengatakan bahwa kata-kata Kouro masuk akal.
Pada saat ini, Kiana yang pikirannya sedang berkonflik ingin menyanggah tapi tidak memiliki alasan yang kuat untuk menyanggah perkataan Kouro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...