Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow

Chapter 191 - Kouro yang Marah (1)

Imaginary Space adalah dimensi independen antara realitas dan ilusi yang juga merupakan sumber energi utama bagi Herrscher.

Dan juga tidakkah Anda ingat, Bahkan ingatan seseorang sudah cukup untuk menciptakan 'Bubble Universe' dari 'Sea of Quanta' sehingga secara teknis alam bawah sadar seseorang juga termasuk di dalamnya.

Imaginary Space yang diciptakan oleh seorang Herrscher akan terhubung dengan 'Imaginary Tree' yang memberikan mereka energi Honkai dalam jumlah yang hampir tak terbatas dan pada saat yang sama 'Will of Honkai' juga dapat mengawasi mereka.

Tidak hanya itu, Imaginary Space juga terhubung dengan Sea of Quanta karena merupakan dimensi yang berdiri sendiri sehingga ketika Imaginary Space 'jatuh', ia akan jatuh sebagai nutrisi dari Sea of Quanta sebelum akhirnya diserap oleh Imaginary Tree.

Imaginary Space juga memiliki bentuk karakteristiknya sendiri sesuai dengan kepribadian Herrscher yang menciptakannya dan mereka memiliki kendali mutlak atas dimensi tersebut.

Ada juga dimensi yang mirip dengan Imaginary Space, tapi akan dijelaskan nanti.

Ngomong-ngomong, meskipun sulit untuk diakui, tetapi kemenangan Himeko hanyalah sebuah kebetulan, oke!

__

Kouro membuka matanya dan pemandangan yang indah tapi aneh di mana puing-puing raksasa berwarna ungu kehitaman melayang di udara, pencahayaan di tempat ini juga sedikit buruk.

"Tempat ini... Imaginary Space?" gumamnya dengan ekspresi serius.

Kouro tidak menyangka kalau kemampuan 'Void' Sirin telah meningkat pesat hingga mampu menciptakan sebuah dimensi yang independen.

Apakah ini hal yang baik? Kouro tidak tahu.

Dia hanya tahu bahwa karena dia, Sirin menjadi seperti ini, karena dia, masa depan berubah menjadi berbeda. Jika... Jika dia tidak melakukan [Job Change Quest], apakah dunia ini...

'Tidak, aku tidak bisa menyerah, aku telah bersumpah untuk membuat masa depan yang indah! Aku tidak bisa menyerah, aku benar-benar tidak bisa!' Kouro dengan cepat menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran negatif tersebut.

Dia hanya bisa berharap bahwa dunia ini... benar-benar sebuah simulasi yang diciptakan oleh Sistem.

Kouro kemudian melihat ke bawah hanya untuk menyadari bahwa dia melayang sekarang, tidak ada pijakan yang jelas selain puing-puing raksasa yang membumbung tinggi ke langit.

Dia menoleh untuk melihat sekeliling sebelum menemukan Welt yang melayang tak jauh darinya, dia mencoba mencari lagi tapi dia tidak menemukan Higokumaru dan Ashborn.

Kouro kemudian terbang menuju Welt.

"Urgh..." gerutu Welt sebelum perlahan membuka matanya, untungnya karena penanganan darurat yang dilakukan Kouro, kondisinya tidak kritis namun tubuhnya masih belum pulih dan baru pulih sekitar 30%.

"Di mana ini...? " gumamnya melihat pemandangan di depannya.

"Kita berada di Imaginary Space, sebuah dimensi yang diciptakan oleh Herrscher Kedua. " kata Kouro setelah memastikan bahwa Welt baik-baik saja.

"Bisakah kamu berjalan sendiri?" tanya Kouro.

"Ya, terima kasih atas perhatianmu." kata Welt sebelum menstabilkan tubuhnya di udara, dia melihat sekeliling dan tidak menemukan apa pun, lalu dia berbalik untuk melihat Kouro dan bertanya, "Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

"Kurang dari 2 menit." kata Kouro sambil melihat sekeliling mencari keberadaan Ashborn dan Higokumaru.

"Aneh... Aku tidak merasakan keberadaan Higokumaru dan Ashborn di sini... Bahkan Sirin. Aku ingat mereka juga tersedot ke dalam dimensi ini." Kouro bergumam.