"Kamu bilang kamu bibiku?! "
Segera setelah Kouro kembali ke asrama, ia mendengar teriakan Kiana dan juga suara lain.
Saat dia mendekat, Kouro melihat seorang 'gadis kecil' yang sedang berdebat dengan Kiana.
'Apakah gadis ini yang disebutkan Kiana dalam pesan teks sebelumnya? Hmm... Dia agak tidak asing, tunggu? Jangan bilang!? '
Kouro berhenti sejenak dan sudah mulai menebak identitas 'gadis kecil' ini. Demi ingin mengkonfirmasi tebakannya, dia tidak langsung menyela perdebatan mereka berdua dan mengawasi secara diam-diam.
...
"Ya, aku Theresa, seharusnya ayahmu telah memberitahumu nama ini." Ucap Theresa dengan ekspresi serius menatap keponakannya yang memasang ekspresi tidak percaya.
Meskipun pihak lain menjelaskannya dengan serius, Kiana merasa sangat sulit untuk percaya bahwa pihak lain itu adalah bibinya.
Meskipun ayahnya telah mengatakan bahwa seseorang yang bernama Theresa adalah bibinya, bahkan jika pihak lain memang memiliki warna rambut pihak yang sangat mirip dengannya yaitu putih keperakan.
Kiana tidak bisa mengakui fakta ini.
Alasannya sebenarnya sangat sederhana, tinggi gadis yang mengaku sebagai bibinya ini hanya bisa mencapai dadanya.
Jika itu karena semacam penyakit atau cacat itu tidaklah masalah, tetapi tidak hanya penampilannya yang muda bahkan suaranya terdengar seperti anak SD!
Kiana menyipitkan matanya dengan tangan terlipat menatap gadis kecil di hadapannya.
'Gadis ini lebih buruk dari Kouro! Apakah dia pikir aku sebodoh itu untuk percaya!?'
Dia kemudian menemukan Kouro yang berdiri tidak jauh dari mereka, sepertinya dia segera datang setelah menerima pesannya.
"Kouro, lihat dia, dia mengaku bahwa dia adalah bibiku, menurutmu itu benar atau tidak?"
Saat dia mengatakan ini, Kiana mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah kepala Theresa untuk menunjukkan bahwa tinggi badan dan penampilan pihak lain sama sekali tidak seperti orang yang lebih tua.
Bagi Theresa tindakan ini adalah penghinaan, tapi kemudian dia menarik napas dalam-dalam dan meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak menghukum Kiana.
Toh, memang agak sulit dipercaya jika ada seseorwng seperti dirinya tiba-tiba muncul dan berkata kalau dia adalah bibinya.
Sekarang karena Kiana tidak percaya pada identitasnya, Theresa hanya bisa menahan kekesalannya dan mencoba yang terbaik untuk membujuknya.
"Aku benar-benar bibimu, Kiana!"
Dia tidak menyangka bahwa akan begitu sulit untuk memperkenalkan identitasnya dengan begitu sederhana.
Dia benar-benar tidak punya bukti lain untuk memperkuat identitasnya karena meskipun penampilannya dengan Kiana sangat mirip secara genetik mereka berdua tidak memiliki hubungan darah.
Theresa memproklamirkan dirinya sebagai 'bibi' Kiana karena kedekatannya dengan Cecilia, ibunya Kiana.
Karena Cecilia memiliki kepribadian yang lembut dan baik hati. Theresa memperlakukannya sebagai kakak perempuan dan pihak lain juga bersedia menerimanya sebagai adik perempuan.
Meskipun tidak memiliki hubungan darah, Theresa tahu bahwa persaudaraan mereka lebih dalam daripada saudara kandung.
Namun dalam situasi saat ini, Theresa hanya bisa membujuk Kiana untuk mempercayainya sebagai bibinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow
FanfictionBencana misterius "Honkai" telah mengikis dunia, dan manusia yang terinfeksi oleh "Honkai" telah menjadi "mayat hidup" yang tidak memiliki pikiran dan hanya memahami kehancuran. Mereka bersama dengan binatang buas "Honkai Beast" yang lahir dari Ener...