.
.
.
.
.
Jion mengepalkan tangannya saat mendengar dari dokter Mark jika Ochi keracunan, beruntung Ochi hanya memakan sedikit bubur yang di berikan orang itu, sehingga racun yang masuk ke tubuh Ochi hanya membuat Ochi sakit perut juga mati rasa sementara pada indra perasanya.Jion langsung menghubungi Riku setelah dia sampai di rumah sakit, meminta sepupunya itu membawa bubur yang ada di meja ruang keluarga ke rumah sakit, Jion harus memastikan jika bubur itu lah penyebab nya.
Riku juga sudah memerintahkan para bodyguard kepercayaannya untuk memastikan tidak ada maid yang keluar dari lingkungan mansion, Riku akan memastikan orang yang berani menyentuh kesayangan nya itu mendapat pelajaran.
Saat ini Jion hanya bersama Riku di rumah sakit, Jion sengaja melarang Riku menghubungi Irvin karena pemuda itu sedang ada urusan dengan sang ayah.
Sedangkan Jion sendiri sudah menghubungi Nadhif dan memintanya datang ke rumah sakit dengan Nyzan, sesuai dengan janji nya pada Ochi sebelumnya. Karena jika sudah begitu Ochi akan langsung mencari keduanya saat bangun nanti.
"Bang, orang gue nemuin siapa pelaku nya." Jion langsung menatap tajam pada Riku.
"Suruh orang lo buat nahan pelakunya di tempat biasa." Riku mengangguk dan segera memberikan perintah.
"Siapa?"
"Dari rekaman cctv di ruang keluarga, dia maid baru di mansion. Baru bekerja dua bulan ini, setelah gue selidiki dia sudah sering berkeliaran di mansion di luar jam kerjanya." Riku menunjukan sebuah rekaman cctv ruang keluarga.
"Kalau gak salah maid ini juga yang gue liat di lantai dua waktu itu bang, waktu Ochi jatuh dari tangga." Jion mengepalkan tangannya erat.
"Sialan, nanti setelah Nadhif sama Nyzan datang, lo tunggu sini, jagain mereka, biar gue yang urus maid kurang ajar itu." Riku hanya bisa mengangguk, amarah Jion itu selalu dia hindari, karena Jion saat marah tidak akan pandang siapa lawannya, semua akan habis. Apa lagi jika ini menyangkut Ochi, bintang kesayangan Gaillard.
Nadhif dan Nyzan tentu saja datang bersama Nafian, karena memang kebetulan Nafian sedang ada di rumah si kembar. Ketiganya tentu saja panik saat di beritahu jika Ochi di bawa ke rumah sakit oleh Jion, padahal lima menit sebelumnya Jion baru saja mengirimkan foto lucu Ochi pada Nadhif.
"Narel, Riku." Kedua sepupu itu menoleh saat mendengar suara Nadhif. Jion tersenyum tipis pada Nadhif yang masih terlihat panik.
"Narel, kenapa bisa di bawa ke rumah sakit? Ochi kenapa? Bukannya tadi kamu bilang Ochi baik-baik aja?" Nadhif langsung bertanya saat melihat Narel.
"Ochi keracunan, ada yang sengaja kasih Ochi bubur yang udah di campur sama sesuatu." Nadhif dan Nyzan menutup mulut mereka saat mendengar jawaban Jion, siapa yang berani melakukan itu pada anak selucu Ochi.
"Kalian tunggu sini dulu ya, gue titip Ochi. Gue mau ngurus yang di rumah dulu." Nyzan dan Nafian mengangguk, bahkan Nyzan sudah mendekati ranjang Ochi, mengelus pipi gembil si lucu itu.
"Aku ikut!" Jion menggeleng saat Nadhif meminta ikut.
"Kamu disini aja, tadi Ochi nyariin kamu. Dia mikirnya kamu gak suka sama dia, karena gak pernah ke rumah lagi." Nadhif langsung memasang wajah sedih setelah mendengar hal itu.
"Huhu ini gara-gara jadwal kuliah yang padet, kan bikin si gemoy itu malah mikir gitu." Jion yang melihat itu secara spontan menepuk kepala Nadhif.
"Makanya kamu tunggu sini ya, jaga-kaga kalau Ochi bangun terus nyariin kamu."
*****
"Abang... Abang..." Riku segera mendekat ke arah ranjang Ochi saat mendengar gumaman dari sepupunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
ФанфикKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...