.
.
.
.
.
Hoshi hanya diam dengan tangan menggenggam sebotol jus mangga dingin, Nafian sengaja membelikan Hoshi itu agar pemuda mungil itu tidak lagi marah."Minum dulu itu jus nya, lo kalau marah serem." Hoshi mendengus pelan mendengar ucapan Nafian.
"Aku kesel, dia udah beberapa kali kirim orang ke rumah buat nyusup. Kalau dia bukan perempuan udah aku lempar pake meja tadi." Nafian tersenyum, sepertinya dia baru saja melihat sifat Hoshi yang lain.
"Ya harus nya lempar aja tadi, gak bakal ngaruh juga. Itu anak udah banyak musuhnya, karena suka banget deketin cowok kaya." Hoshi menatap Nafian bingung.
"Hah? Serius?" Nafian mengangguk.
"Sebelum Jion, dia pernah deketin kating dari jurusan nya Nyzan, bahkan hampir ngerusak pernikahan kating nya Nyzan itu. Untung nya kating nya Nyzan gak pernah ngerespon apapun." Hoshi begidik ngeri saat mendengar penjelasan Nafian.
"Dia gila, aku gak boleh biarin bang Jion deket sama medusa itu." Nafian kali ini tidak bisa lagi menahan tawanya, wajah kesal Hoshi terlihat menggemaskan untuk nya.
"Bang Fian ngapain ketawa?" Nafian akhirnya menggeleng.
"Lo kalau kesel lucu, ayo kesel lagi dong!"
*****
Hoshi tidak tau pilihannya untuk melihat gedung fakultas teknik dengan Nafian ini benar atau salah, di satu sisi Hoshi senang karena dia bisa melihat tempat yang menjadi tujuan nya untuk kuliah umum nanti, namun disisi lain Hoshi sedikit takut saat melihat wajah familiar di gedung teknik.
Hoshi tidak bisa mengingat orang itu siapa, namun bisa dipastikan jika orang itu adalah salah satu penyebab trauma Hoshi sepuluh tahun lalu.
Hoshi melihat orang itu dalam mimpi nya beberapa kali, namun pemuda mungil itu sama sekali tidak mengingat nama nya, tapi Hoshi bisa memastikan jika dia adalah salah satu mantan teman Jion dulu.
"Bang Fian ayo balik!" Nafian mengerutkan kening saat Hoshi tiba-tiba mengajaknya kembali.
"Loh kenapa? Sebentar, tunggu abang gue ya, sebentar aja, dia dari teknik informatika. Katanya lo mau masuk jurusan itu kan?" Hoshi menggigit bibir bawah nya, dia tiba-tiba panik, dan dia harus segera pergi dari sana sebelum trauma nya kembali muncul.
"Kalau gitu aku balik dulu!" Nafian semakin terkejut saat Hoshi tiba-tiba berbalik dan berjalan menjauhinya.
"Heh tungguin!" Nafian dengan cepat mengejar pemuda mungil itu.
Sret
"Lo kenapa?" Nafian terlihat khawatir saat menyadari jika tangan Hoshi yang berada di genggamannya gemetar.
"Aku mau ke bang Jion." Nafian mengangguk dan segera merangkul tubuh Hoshi, membawa pemuda mungil itu kembali ke gedung bisnis.
"Lo kenapa? Bilang sama gue." Hoshi hanya menggeleng, tangannya terkepal erat, namun dengan pintar Hoshi sembunyikan di balik saku jaket nya.
"Mau bang Jion." Nafian menatap jam tangannya, sudah pukul sebelas dan bisa di pastikan kelas Jion sudah selesai.
"Kita ke mobil aja ya? Kunci nya di lo kan? Kita tunggu Jion disana." Hoshi mengangguk, tangannya menyerahkan sebuah kunci mobil pada Nafian.
"Tunggu sini, mau gue beliin minum?" Hoshi menggeleng.
"Gak usah bang, disini aja."
Hampir sepuluh menit Hoshi dan Nafian menunggu Jion di mobil, Hoshi bahkan sudah memejamkan matanya. Namun Nafian tau jika adik sahabatnya itu tidak sedang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
FanficKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...