Kavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar.
Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...
. . . . . Hoshi memutuskan untuk duduk di taman kampus yang terletak dekat dengan fakultas bisnis, pemuda mungil itu tidak benar-benar meninggalkan kampus karena dia masih ingat pesan Jion untuk tetap menunggu disana.
Hoshi hanya tidak tau jika kepergiannya tadi membuat Riku, Irvin dan Nadhif panik, mereka bahkan sudah meninggalkan kampus hanya untuk mencari Hoshi.
Hoshi cukup lega karena emosi asli tubuh nya masih bisa diajak bekerja sama, karena jika tidak dia pasti sudah ketakutan sejak tadi.
"Kenapa juga sih bang Jion bisa kenal cewek modelan Ratna gitu? Pede bener dia bilang kalau bang Jion suka sama dia, dih! Aku mending liat bang Jion sama kak Nadhif, di banding dia buat jadi kakak ipar ku." Hoshi menggerutu, dia sebal karena tuduhan Ratna yang membuat dia di tatap jelek oleh beberapa orang.
Untung nya penjelasan Riku berhasil membuat tatapan itu hilang, namun tetap saja mood Hoshi sudah terlanjur buruk.
"Kayaknya butuh tenaga ekstra buat kuliah disini, apa lagi kalau sampai nanti nya aku ketemu sama medusa itu, hih." Beruntung taman kampus sedang sepi, hingga membuat Hoshi tidak menjadi pusat perhatian karena ekspresi kesal nya yang sangat menggemaskan.
"Sabar-sabar, demi motor baru dari bang Jion, aku gak boleh emosi dan pergi sendiri pakai motor Riku." Hoshi mengacak rambutnya, kenapa rasanya hidupnya sekarang lebih sulit dibanding kehidupan Kavi dulu.
Hoshi mengeluarkan ponselnya, entah kenapa dia sedang ingin membuka sosial media dan mencari tahu kabar tentang sahabat lamanya sebagai Kavi.
"Leo apa kabar ya? Dia udah ambil uang di loker kayak yang aku minta belum ya?" Hoshi dengan cepat mengetik username sosial media Leo yang sangat dia hafal.
"Aku seneng kamu baik-baik aja." Hoshi tersenyum tipis saat melihat beberapa postingan terbaru Leo, hingga netranya menatap foto yang di posting sekitar sebulan yang lalu oleh Leo.
Foto dua anak kecil, berusia dua belas tahun yang tampak tersenyum lebar, jangan lupakan seragam smp yang mereka kenakan.
Deg
Deg
Deg
Bukan hanya fotonya yang membuat Hoshi terkejut, namun caption yang tertulis disana lah yang membuat Hoshi terkejut dan mematung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anak ini kan?" Hoshi kembali membaca caption nya, dan menemukan jika akun sosial media Kavi ditandai disana.
"Ini aku? Tapi gak mungkin? Kenapa aku gak inget soal itu?"
Drrtt
Drrtt
Drrtt
Hoshi terkejut saat ponselnya bergetar, dengan cepat pemuda mungil itu segera menutup laman sosial media nya dan mengangkat panggilan masuk dari Jion, Hoshi tidak ingin di marahi oleh kakak nya itu.
