.
.
.
.
.
Hoshi menghela nafas panjang, dia bosan di rumah. Sekarang sudah pukul dua siang tapi baik Jion mau pun Riku belum ada yang pulang.Hoshi ingin menghubungi keduanya tapi tadi Riku sudah mengatakan jika dirinya masih ada kelas sampai jam tiga sore, sedangkan Jion harus menyelesaikan tugas kelompoknya.
"Laper." Hoshi menyentuh perut nya, dia belum makan siang dan sekarang perutnya terasa lapar.
Hoshi sengaja tidak makan karena sang mama berjanji akan makan bersama nanti, Hoshi selalu suka jika makan bersama keluarganya, karena dulu saat di manado Kavi hanya akan makan sendirian.
"Apa aku ke rumah sakit duluan aja ya? Abang dama Riku lama." Hoshi memutuskan memejamkan matanya sejenak, sepertinya dia akan tidur sebentar selagi menunggu Jion dan Riku.
Sedangkan disisi lain Jion hanya menatap malas pada Ratna yang terus saja membuatnya kesal, jika saja bukan karena perempuan itu berulah, tugas mereka bertiga sudah selesai sejak minggu lalu.
"Lo bisa serius gak?" Jion menatap datar pada Ratna yang terus saja mengelus lengannya.
"Jangan galak-galak dong Ji, ini kan gue serius." Jion melirik Keenan yang juga menatap datar ke arah Ratna.
"Sekali lagi lo gak serius, nama lo gue coret dari kelompok!" Ratna langsung cemberut saat mendengar Keenan mengatakan itu.
"Apaan sih?! Lagian tugasnya kan tinggal sedikit, santai dulu lah Keen." Jion yang mendengar itu langsung mematikan laptopnya dan membereskan tasnya.
"Gue balik duluan Keen, gue mau ke rumah sakit." Keenan hanya mengangguk.
"Loh Jion gue ikut!" Ratna menahan tangan Jion yang akan beranjak pergi.
Sret
"Mau ngapain sih lo? Gue bukan mau main!!" Ratna memasang wajah tidak peduli.
"Gak peduli, yang penting gue ikut! Gue mau kasih titipan mama gue buat mama lo, kan mama lo kemarin gak dateng pas arisan." Jion berdecak pelan, jika begini dia tidak akan bisa menjemput Hoshi.
"Berangkat sendiri kan lo bisa? Kenapa harus sama gue?" Ratna menggeleng.
"Gue mau nya sama lo, kan gue gak tau lo mau ke rumah sakit mana." Jion akhirnya dengan sangat terpaksa membiarkan Ratna pergi dengannya.
"Awas kalau lo macem-macem, gue turunin di tengah jalan lo!"
*****
Hana tersenyum saat melihat Ratna, karena dia tau jika perempuan itu adalah anak dari teman arisannya, juga teman kuliah Jion.
Hana bahkan menjelaskan siapa pemuda yang tengah mereka jaga itu sekarang, Jion membiarkan Ratna hanya duduk berdua dengan sang mama di sofa, sedangkan dirinya duduk di kursi samping ranjang sambil memandang wajah Kavi.
"Kamu satu jurusan sama Jion?" Ratna mengangguk kecil.
"Iya tante, satu kelas terus."
"Kamu harusnya gak perlu repot-repot nganterin oleh-oleh dari mama kamu loh, kan bisa di kirim aja." Ratna kembali tersenyum.
"Gak repot kok tante, kebetulan tadi habis ngerjain tugas sama Jion jadi sekalian aja." Hana tertawa kecil, dia menyukai tutur kata lembut Ratna.
"Oh iya, tante tadi udah pesen makan, nanti makan malam bareng disini ya, sekalian tunggu papa nya Jion datang." Ratna mencoba menolak karema dia harus memberi kesan yang baik.
"Gak udah tante, saya habis ini mau pulang aja." Hana menggeleng tidak setuju.
"Gak, gak, kamu harus makan sama kita nanti, tapi maaf ya makan nya justru di rumah sakit." Ratna akhirnya mengangguk kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/359602964-288-k332115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
FanfictionKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...