79. Mansion utama

382 67 4
                                        


.
.
.
.
.
Ada banyak hal yang dipikirkan Kavi saat ini, termasuk kekhawatirannya tentang Jion dan Riku yang mencari mereka, tapi melihat senyum bahagia Hoshi, Kavi mengusir semua pemikirannya itu.

Kavi bisa melihat tatapan penasaran dari sebagian pekerja dan maid yang ada di mansion utama keluarga Gaillard ini, namun dia harus mencoba tidak peduli. Selama sang adik bisa tenang dan bahagia, maka Kavi akan melakukan apapun, meskipun itu akan melukai dirinya sendiri.

Tok

Tok

Tok

Cklek

"Kavi." Suara sang nenek menyadarkan Kavi dari lamunannya.

"Iya oma?" Sandria tersenyum saat menyadari nada bicara Kavi yang lembut.

"Opa mau bicara sama kamu, ayo ikut oma." Kavi hanya mengangguk dan mengikuti langkah sang oma yang meninggalkan kamar yang disiapkan untuknya.

"Hoshi gimana oma?" Sandria tersenyum lembut.

"Gak apa, Hoshi pasti tau kalau kamu lagi ngobrol sama oma sama opa, jangan khawatir, Hoshi aman disini." Kavi akhirnya mengangguk.

Cklek

Kavi hanya mengikuti sang nenek yang membawanya ke ruangan sang opa, bahkan bisa Kavi lihat jika sang opa tersenyum padanya.

Ekspresi Rama pada Kavi kini berbeda dengan diawal pertemuan mereka, tidak ada lagi tatapan tajam dan penuh curiga, saat ini yang ada hanya tatapan sendu yang penuh kasih.

"Duduk sini Kavi, jangan takut, maaf kalau tadi opa bikin kamu takut." Kavi hanya mengangguk.

"Kavi, bisa kamu ceritakan bagaimana kehidupan kamu di tengah keluarga Alland? Apa mereka baik sama kamu?" Kavi terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengangguk.

"Opa Hen baik." Hanya itu yang dijadikan Kavi sebagai jawaban.

"Bagaimana dengan orang tua angkat mu itu?" Kavi hanya menggeleng.

"Maaf opa, tapi Kavi gak mau lagi ingat perlakuan mereka pada Kavi."

*****

"Opaaa, kak Kavi kemana?!" Hoshi yang baru saja bangun tidur tentu saja langsung mencari Kavi yang tidak dia temukan di kamar nya.

"Jangan teriak-teriak, nanti kalau kakak nya bangun gimana?" Hoshi langsung menutup mulutnya dengan tangan saat melihat Kavi ternyata tertidur di sofa ruangan sang kakek.

"Maaf oma."

"Kok kak Kavi ada disini?" Sandria meminta Hoshi mendekat dan duduk di sebelah sang kakek.

"Tadi oma sama opa ngobrol dikit sama kak Kavi, opa sama oma mau tau gimana kakak tumbuh selama ini." Hoshi merengut mendengar hal itu.

"Kak Kavi gak di perlakukan baik disana opa, yang baik cuma opa Hen. Hoshi dengar semuanya dari kak Leo, sahabatnya kak Kavi waktu kak Kavi masih koma." Rama mengangguk.

"Opa tau sayang, nanti kita balas mereka, mereka harus dapat hukuman yang setimpal karena udah menukar keturunan Gaillard dengan keturunan mereka yang sudah meninggal ." Rama mengelus kepala Hoshi lembut.

"Janji ya opa, mereka harus di hukum!" Rama mengangguk.

"Tapi sebelum itu, opa harus hukum papa sama mama kamu, besok opa sama oma akan ke jakarta, kalian tunggu disini." Hoshi mengangguk kecil sambil tersenyum.

"Tapi jangan di pukul ya opa, nanti papa sakit."

*****

Suasana mansion utama keluarga Gaillard terasa berbeda, semua itu tentu saja karena kehadiran Hoshi disana. Pemuda mungil itu sudah sibuk mengganggu sang nenek yang sedang menyiapkan makan malam untuk mereka, sedangkan Kavi hanya duduk diam di meja makan dengan sang kakek.

Kavi menatap ponselnya yang terus saja bergetar, tanda jika ada panggilan masuk atau pesan beruntun yang terus di kirim.

Kavi jelas tau siapa yang melakukan itu, tapi Kavi sama sekali tidak berniat menjawab panggilan atau membalas pesan mereka, Kavi ingin menuruti kemauan Hoshi saat ini.

"Siapa yang terus telfon kamu Kavi?" Kavi menoleh pada sang kakek.

"Jion." Rama tertawa pelan.

"Angkat saja, katakan padanya untuk datang kemari, tapi hanya sendiri." Kavi terlihat ragu namun kemudian menggeleng.

"Kenapa?" Kavi justru mematikan ponselnya agar tidak mengganggu makan malam mereka.

"Hoshi tidak ingin mereka tau, termasuk Jion. Jadi Kavi tidak akan mengatakan pada mereka." Rama tersenyum puas, karena cucu kedua nya ini sangat menyayangi Hoshi.

"Kak Kavi, lihat! Oma masak udang buat kita!" Kavi tersenyum dan mengangguk saat Hoshi dengan semangatnya menunjukan sepiring besar udang goreng yang di bawa oleh salah satu maid.

"Hoshi, duduk yang bener setelah ini kita makan." Hoshi mengangguk saat Rama menegurnya.

"Hoshi, Kavi makan yang banyak ya, gak usah mikirin orang tua kalian, biar aja mereka bingung hari ini."

Acara makan malam mereka berlangsung lancar, karena memang peraturan keluarga yang mengharuskan mereka makan tanpa suara.

Setelah makan malam, Hoshi dan Kavi diminta langsung istirahat, karena mereka memang sampai di bandung sore hari, dan lagi kakek nenek mereka juga harus beristirahat karena besok akan pergi ke jakarta.

Namun ada hal yang membuat Kavi tidak bisa memejamkan matanya, hingga pemuda itu memutuskan untuk keluar kamar dan berdiam di gazebo belakang mansion.

"Kavi?" Kavi menoleh saat mendengar suara sang kakek.

"Opa belum tidur?" Rama menggeleng.

"Kamu sendiri kenapa belum tidur?" Kavi tersenyum.

"Kavi insomnia." Jawaban Kavi cukup membuat Rama paham.

"Kavi, setelah ini apa yang akan kamu lakukan? Kamu akan meneruskan kuliah kamu dijakarta kan?" Kavi mengangguk kecil.

"Iya opa, papa sudah mengurus hal itu, tapi Kavi akan mulai kuliah saat Hoshi juga mulai kuliah umum. Tidak ada salah nya menemani Hoshi menjadi mahasiswa baru." Rama tidak lagi terkejut tentang keputusan Hoshi untuk kuliah umum, hal itu cukup melegakan karena berarti trauma Hoshi sudah berkurang.

"Opa, Kavi akan menghubungi salah satu sahabat Jion malam ini, karena opa sama oma mau ke jakarta besok, jadi Hoshi pasti perlu teman disini." Rama menatap Kavi bingung.

"Lalu kamu mau kemana?" Kavi tersenyum tipis.

"Kavi akan ke manado, Kavi harus menyelesaikan semuanya dulu disana, sebelum Kavi akhirnya menetap di jakarta."

"Opa, sebelumnya maafkan Kavi, karena Kavi bukan orang baik. Kavi ke manado untuk membalas papa dan mama Alland." Rama mengangguk.

"Opa paham, selesaikan semuanya dengan cara mu, jangan mengkhawatirkan apapun karena keluarga Gaillard akan terus berdiri di belakang mu untuk mengurus kekacauannya."

*****

Tbc

*****

Selamat malam
Ada yang kangen Hoshi?
Hoshi up malam ini
Satu chapter dulu ya, soalnya gak sempet ngedraft...

Selamat membaca dan semoga suka

See ya

–Moon–

Little HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang