11. Si gemoy

492 66 6
                                    


.
.
.
.
.
Jion tersenyum saat melihat Ochi sedang bergelung diatas ranjang nya, adik nya itu sudah bangun hanya saja terlihat malas untuk bangkit.

Beruntung hari ini Jion tidak ada kelas, jadi dia bisa menemani Ochi seharian dirumah. Jion juga sudah meminta Nadhif untuk datang ke rumah nya setelah kuliah, Jion sudah membulatkan tekatnya untuk mengenalkan Nadhif pada Ochi.

"Ochi, udah bangun?" Jion tertawa gemas saat melihat Ochi mengerjap beberapa kali.

"Abang lapar, mau mam." Jion mengangguk dan membantu Ochi merapikan selimut yang melilit tubuh mungilnya.

"Mau mam apa? Sup ayam ya?" Ochi hanya mengangguk.

"Udang udang." Jion mengangguk.

"Okey, nanti abang minta bik Indah buatin udang goreng, tapi Ochi harus mandi dulu." Ochi langsung merengut.

"No no, Ochi ndak mau mandi, dingin abang." Jion menghela nafas.

"Mandi sama air hangat, gak dingin. Katanya nanti mau kenalan sama temen abang, nanti temen abang gak mau temenan sama Ochi kalau Ochi gak mandi." Ochi langsung mendelik, namun bagi Jion Ochi terlihat sangat menggemaskan.

"Hng." Jion menahan tawanya melihat wajah kesal Ochi.

"Nanti kalau Ochi gak mandi, Ochi bau. Kalau bau nanti temen abang gak mau dekat-dekat Ochi, Sakil juga gak mau main sama Ochi." Ochi langsung menggeleng heboh.

"No no... Mau main sama Sakil!" Jion mengulas senyum tipis.

"Kalau mau main sama Sakil, sekarang mandi dulu. Habis mandi nanti mam nasi, sup ayam sama udang goreng, sambil nunggu Sakil, okey?" Ochi akhirnya mengangguk.

"Okey, abang tunggu Ochi ya!!" Jion mengangguk kecil.

"Iya abang tunggu Ochi disini, sana mandi, ingat pakai air hangat ya?" Ochi mengangguk antusias.

"Iya abang, airnya di putar sama-sama, yang biru sama yang merah!"

"Betul, Ochi pintar, sana mandi. Abang siapin baju Ochi disini." Ochi mengangguk dan segera berjalan ke arah kamar mandi.

"Abang riku riku!!" Jion cukup terkejut saat mendengar pekikan Ochi.

"Hah? Iya nanti Riku kesini." Ochi menggeleng di depan pintu kamar mandi.

"Baju yang riku riku abang!" Jion terdiam sejenak sebelum akhirnya menghela nafas panjang.

"Ini?" Jion menunjukan sepasang piyama bergambar kepala beruang pada Ochi dan langsung mendapat anggukan.

"Iyaaa, riku riku." Jion menggelengkan kepalanya pelan.

"Ini piyama dek, buat bobok. Yang lain aja ya?" Jion ingin tertawa saat melihat wajah kesal Ochi.

"No no abang, riku riku." Jion akhirnya mengalah, yang penting Ochi mau memakai baju, tidak seperti tiga minggu lalu yang akhirnya hanya menggunakan celana pendek dan tidak mau memakai baju seharian karena tidak di perbolehkan mengenakan piyama.

"Iya iya, ini riku riku nya abang taruh sini, sana mandi." Ochi tertawa riang saat Jion menuruti keinginannya.

"Ochi kalau mandi pagi gak boleh main bebek, yang cepat. Kalau Ochi mandi lama riku riku nya abang buang."

"No no... Ochi mandi cepat!!"

*****

Keenan terpaku saat melihat seorang pemuda imut sedang duduk manis di ruang keluarga, Keenan ingat jelas jika pemuda itulah yang dia lihat saat mengambil flashdisk miliknya tempo hari.

Keenan menatap lekat pada pemuda yang tampak asik bermain dengan boneka beruang kecilnya itu, ada sedikit rasa penasaran karena tingkah pemuda itu tampak berbeda.

Little HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang