.
.
.
.
.
Hoshi mengerjap pelan, langit-langit kamarnya yang bersinar karena stiker berbentuk bintang membuat suasana kamar tidak terlalu gelap, ditambah lagi lampu tidur yang tertempel di dinding samping ranjang.Hoshi merengut, entah kenapa suasana hatinya terasa sangat tidak nyaman, dia ingin menangis karena tidak menemukan siapa pun.
Padahal sendirian adalah hal biasa, namun kali ini berbeda, jiwa Kavi seperti tidak bisa mengendalikan tubuh Hoshi.
"Abang... Abang..." Hoshi mulai merengek, netra jernih Hoshi tampak berkaca-kaca.
"Abang..." Hoshi beranjak dari ranjang nya, tangannya menekan bel di samping ranjang nya beberapa kali.
Pemuda mungil itu duduk bersila di samping ranjang, kepalanya pusing dan tubuhnya tidak nyaman karena demam.
Cklek
Tek
"Hoshi?" Jion masuk ke kamar sang adik dan segera menyalakan lampu.
"Abang..." Jion tersenyum tipis saat melihat Hoshi sudah duduk di bawah ranjang.
"Aduh bayi abang kenapa duduk di bawah? Dingin loh dek." Hoshi merentangkan tangannya, dan Jion langsung paham jika saat ini Hoshi sedang ada dalam keadaan little.
"Kebangun ya? Haus?"
Grep
Jion dengan cepat menggendong tubuh mungil Hoshi.
"Pusing... Jahat... Mereka jahat..." Jion mengangguk dan membiarkan Hoshi menyandarkan kepalanya ke pundaknya.
"Mereka udah gak ada dek, Ochi aman sama abang disini." Jion bisa merasakan jika pelukan Hoshi pada lehernya semakin erat.
"Mau minum susu coklat?" Ochi menggeleng.
"Mau yang pink." Jion tersenyum dan mengangguk.
"Okey, susu yang pink. Abang buatin ya? Ochi mau ikut atau tunggu sini sambil liat bear?" Ochi menatap lekat pada Jion.
"Ikut!" Jion akhirnya membawa Hoshi keluar dari kamarnya dan turun kebawah.
"Ochi, di bawah ada Sakil sama Riku, mau main sama mereka?" Ochi kembali menggeleng.
"Ndak mau, mau mimik susu." Jion menghela nafas, jika sedang tidak enak badan adiknya itu hanya akan mau ada di dekatnya.
"Ya sudah."
Turun nya Jion dari lantai dua sambil menggendong Hoshi membuat Riku dan Irvin mendekat, beruntung teman-teman mereka sudah pulang tadi.
"Dedek gemoy, kenapa di gendong abang?" Ochi yang mendengar suara Irvin langsung mengangkat kepalanya.
"Sakil." Irvin tersenyum saat Ochi memanggilnya seperti itu.
"Iya, kenapa? Tumben turun nya minta gendong abang?" Ochi mencebikan bibirnya.
"Kepala Ochi pusing, muter-muter kayak drone Sakil." Irvin tertawa kecil.
"Udh dedek gemoy lagi sakit ya? Demam gini, sini sama Sakil, mau?" Ochi menggeleng.
"Ndak, Ochi mau sama abang." Irvin menatap Jion yang mengangguk.
"Sebentar aja, biar abang buatin susu buat Ochi." Ochi menggeleng dan kembali mengeratkan pelukannya pada leher Jion.
"Udah Vin, jangan di ganggu nanti nangis malah kemusuhan sama kamu dia." Irvin merengut namun akhirnya mengalah.
"Ya udah, kalau gitu Ochi sama abang duduk sini aja ya?" Ochi merengek mendengar ucapan Irvin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
Hayran KurguKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...