30. Sedikit jawaban

438 65 3
                                    


.
.
.
.
.
Jion dan Riku kembali ke mansion dengan emosi, bagaimana bisa orang-orang mereka melewatkan para penyusup? Apa lagi Hoshi sedang ada di rumah, sepertinya mereka harus memberi pelajaran pada para bodyguard yang berjaga.

Dua orang yang di maksud Hoshi sudah disingkirkan oleh orang-orang Jion sebelum Jion datang, sedangan saat ini Jion dan Riku langsung menemui Hoshi di kamar nya.

Cklek

"Dek?" Jion dan Riku menghela nafas panjang saat melihat Hoshi justru tertidur di ranjang nya.

"Nih anak di khawatirin malah tidur." Jion segera mendekati sang adik, memeriksa apakah sang adik baik-baik saja atau tidak.

"Biarin dia tidur Rik, gue mau ngurus dua kecoa itu dulu, lo mau ikut atau disini aja?" Riku menatap sekilas pada Jion.

"Menurut gue lebih baik kita berdua stay di sini dulu bang, jaga-jaga kalau sampai Ochi keluar dan trauma nya Hoshi kambuh. Gimana pun dia baru aja ngadepin orang jahat di rumah nya sendiri, tempat yang dia anggap paling aman." Jion terdiam sejenak sebelum.mengangguk.

"Lo bener Rik, sebentar gue bakal minta rekaman cctv lantai dua." Riku mengangguk.

"Mereka bisa kita urus nanti, yang penting kondisi Hoshi lebih dulu bang."

*****

"Kakak baik!" Hoshi kecil berlari menuju seorang remaja yang sedang duduk di bawah pohon mangga.

"Jangan lari Chi, nanti jatuh nangis." Hoshi menggeleng.

"Kan ada kakak baik, pasti ndak akan biarin Hoshi jatuh." Remaja itu tertawa pelan.

"Iya tapi kamu tetep harus hati-hati, nanti kalau kamu jatuh Jion bisa marah." Hoshi merengut kesal namun tetap mengangguk.

"Kakak baik, kenapa gak mau ikut pulang ke rumah Hoshi?" Remaja yang di panggil kakak  baik itu tersenyum tipis.

"Kan kakak sudah tinggal dengan mama sama papa kakak." Hoshi kembali merengut.

"Tapi kata om itu kakak baik itu kakak Hoshi, kenapa ndak pulang ke rumah Hoshi."

"Panggil nama kakak yang bener dulu." Hoshi yang mendengar itu langsung tersenyum lebar.

"Hehehe... Kak Kavi! Tapi Hoshi lebih suka panggil kakak baik!" Remaja itu menggeleng.

"Ya udah kalau gitu aku panggil kamu Ochi terus, gak boleh protes."

***

Plak

Plak

"Sudah berapa kali mama bilang kamu gak boleh ketemu sama anak dari keluarga Gaillard!" Kavi menunduk saat lagi-lagi sang ibu memberinya tamparan.

"Tapi ma, Kavi cuma–"

Plak

"Kamu gak bisa di bilangin ya! Kamu itu sekarang anak keluarga aland! Kamu bukan anak mereka!" Kavi menggeleng.

"Mama sama papa bikin Kavi bingung." Sang ibu terdiam saat Kavi berucap lirih.

"Saat itu mama sama papa bilang kalau Kavi bukan anak kalian, Kavi anak keluarga Gaillard yang kalian tuker waktu lahir. Tapi kenapa sekarang mama bilang Kavi anak mama?"

"Kalau Kavi anak mama kenapa mama gak pernah perlakuin Kavi kayak Bian? Kavi juga mau mama peluk kayak Bian."

Plak

Plak

Plak

"Jangan banyak protes! Cukup kamu jadi anak yang baik buat keluarga Aland! Buat kehadiran kamu di keluarga ini berguna, supaya usaha saya menukar putra kandung saya yang sudah meninggal dengan kamu itu tidak sia-sia!"

Little HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang