.
.
.
.
.
Kavi menatap bosan pada suasana mansion yang sepi, Jion dan Riku sedang ada kelas pagi, itulah kenapa Kavi hanya sendirian.Kavi berjalan ke arah dapur, dia ingin memakan sesuatu saat ini. Namun di dalam kulkas hanya ada sepotong kue strawberry yang di berikan Riku semalam, Kavi yang melihat itu akhirnya kembali menutup pintu kulkas dan hanya mengambil sebotol yogurt.
Kavi berjalan ke ruang keluarga unyuk mengambil ponselnya, namun saat melewati meja di dekat ruang makan Kavi melihat kunci motor milik Jion ada disana.
"Jion tadi berangkat pakai mobil ya?" Kavi mengambil kunci itu dan pergi ke garasi di samping rumah.
"Kalau gitu gue pinjem ya Ji." Kavi sebenarnya bisa saja menggunakan motor Hoshi, tapi sayang nya kunci motor Hoshi ada di kamar nya, dan Kavi malas untuk naik kesana.
Kavi menatap lekat pada motor sport hitam di hadapannya itu, motor yang berbeda dengan milik Hoshi meskipun memiliki warna yang sama.
Deg
Deg
Deg
Kavi menyentuh dadanya, jantung nya berdebar kencang dan itu membuatnya tidak nyaman.
Brum
"Ugh." Kavi menekan dadanya dan berusaha mengambil nafas saat nafasnya tiba-tiba tercekat begitu mendengar suara motor.
"Gue kenapa?" Kavi sedikit menjauh dari motor Jion saat merasakan tubuhnya sendiri gemetar.
Kavi ingat pernah mengalami ini saat ada di tubuh Hoshi, reaksi tubuh yang sama setiap kali trauma Hoshi kambuh, tapi Kavi tidak merasa memiliki trauma apapun, bahkan setelah mendapat kekerasan dari Hatta.
Bruk
"Hah... Hah... Hah..." Kavi mengambil nafas kasar, tubuhnya lemas dan jatuh terduduk saat kilatan tentang kecelakaan yang dia alami sebelumnya kembali berputar di kepalanya.
Rasa sakit nya seperti dia rasakan kembali, hingga butuh beberapa menit untuk Kavi kembali tenang dan langsung mematikan motor Jion.
"Gue trauma sama motor gitu? Karena kecelakaan kemarin?" Kavi memejamkan matanya kesal, namun dengan cepat pemuda itu bangkit dan keluar dari garasi.
"Gak boleh! Gue gak boleh trauma ama motor, gimana gue cari pelampiasan kalau gue trauma sama motor!"
*****
Kavi berjalan ke ruang bawah tanah, dimana Ratna masih di tahan disana. Ada beberapa orang suruhan Jion, Riku, dan Endaru yang menjaga disana.
Beberapa orang yang mengenali Kavi langsung mempersilahkan Kavi untuk masuk ke ruangan Ratna.
"Dia masih hidup kan?" Kavi menatap ke arah tiga orang yang kemarin dia minta melakukan sesuatu, ketiganya mengangguk.
"Masih tuan muda, perempuan itu masih hidup." Kavi mengangguk kecil.
"Bagaimana rasanya?" Ketiganya terkejut saat Kavi menanyakan hal itu.
"Sesuai dugaan anda tuan muda, perempuan itu terlalu sering digunakan hingga sudah longgar tuan muda, kamu harus memasuki nya bersamaan baru terasa sempit." Kavi tertawa remeh.
"Jalang itu pernah bermimpi menjadi istri bang Jion, dasar tidak tau diri."
Kavi segera berbalik dan masuk kedalam ruangan Ratna, Kavi sempat menatap orang-orang itu lekat.
"Bawakan aku air garam juga air lemon." Orang yang mendengar Kavi mengatakan itu langsung melakukan permintaan Kavi.
Tidak ada yang berani melihat apa yang dilakukan Kavi pada Ratna didalam sana, karena mereka tau Kavi tidak akan senang akan hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
FanfictionKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...