.
.
.
.
.
Ratna berusaha memberontak saat orang-orang suruhan Kavi melemparnya keluar mobil, tepat di depan rumah keluarganya.Ratna sudah sangat bahagia karena tau jika dis.a di lepaskan, Kavi melepaskannya tanpa syarat. Hanya saja Ratna tidak tau jika semua hal yang dia alami selama ini sudah diketahui oleh keluarganya, terutama sang ayah.
Ratna dengan senang segera masuk ke rumah mewah nya, berniat mengadukan semua yang telah dia alami dari keluarga Gaillard dan meminta sang ayah membalasnya.
Brak
"PAPIII....!" Ratna masuk kedalam rumah dengan menangis, penampilannya lusuh meskipun terlihat lebih baik di banding sebelumnya.
"PAPIIII... MAMI...." Teriakan Ratna jelas memancing semua anggota keluarganya beranjak dari tempat mereka.
Ratna menangis saat melihat kedua orang tuanya juga kakak-kakak nya, namun dia tidak menyadari jika tidak ada tatapan lembut dari mereka untuknya.
"Mami..." Ratna mendekati sang ibu dan ingin memeluknya, namun sang ibu justru menghindar, hal itu membuat Ratna bingung.
"Mami?"
"Mami kenapa gak mau Ratna peluk?" Kali ini Ratna beralih menatap sang ayah.
"Papi, Ratna kangen, mereka jahat sama Ratna, ayo balas mereka pi!"
Plak
Ratna terkejut saat sang ayah justru menamparnya.
"P-papi?" Ratna menatap bingung pada sang ayah yang terlihat marah.
"PERGI DARI SINI!!"
"KAMU MEMBUAT MALU KELUARGA INI RATNA! KAMU MEMBUAT BISNIS PAPA DAN KEDUA KAKAK MU HANCUR! PERGI DARI SINI! MULAI SEKARANG KAMU BUKAN BAGIAN KELUARGA WIJAYA!!" Ratna menggeleng, dia tidak percaya pada apa yang sang ayah katakan.
"P-papi kenapa ngomong gitu? RATNA INI ANAK PAPI, ANAK KESAYANGAN PAPI!!"
Plak
Plak
Ratna langsung terdiam saat sang ayah kembali menamparnya.
"Kamu kira papi gak tau kelakuan kamu selama ini? Papi sudah tau! Papi bahkan melihat langsung apa yang kamu lakukan dari sambungan video call yang kamu lakukan!"
"Papi gak pernah sudi punya anak yang jadi jalang! Kurang apa semua yang papi kasih ke kamu? Kurang?" Ratna tidak bisa menjawab hal itu.
"Pergi dari sini Ratna, mulai sekarang keluarga Wijaya tidak punya anak perempuan! Pergi dan kembali para pria yang kamu goda itu!"
*****
"Saya sudah mengusirnya, sekarang jalang itu milik mu, tapi jangan menyentuh keluarga saya!"
Kavi tersenyum miring saat mendengar suara dari ponselnya, Kavi bahkan langsung mematikan panggilan itu.
"Aku memang tidak akan menyentuh keluarga kalian, tapi tidak tau dengan yang lain." Kavi memejamkan matanya, sepertinya beristirahat lebih awal bukan hal buruk, karena setelah ini dia harus membalas hal yang lebih besar.
Kavi langsung terlelap tidak lama setelahnya, karena selain dia masih harus mengkonsumsi obat yang membuatnya mengantuk, para sahabat Jion itu akhirnya memutuskan menginap setelah Jion datang lima menit lalu.
Cklek
Jion menyempatkan diri masuk ke kamar Kavi, sebuah senyum muncul saat melihat Kavi terlelap.
Adik kembarnya itu tidak banyak menuntut protes atau pun meminta banyak hal, sejak di rumah sakit hingga sekarang. Meskipun ingatan Kavi belum sepenuhnya kembali, namun adiknya itu selalu menomorsatukan Hoshi diatas segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
FanfictionKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...